Mumpung masih segar dalam ingatan,
perjalanan dalam rangka pengembangan diri, serta liburan yang saya alami di
Filipina. Maka, pada kesempatan ini saya ingin berbagi pembelajaran saya.
Beruntungnya, selama seminggu di Filipin
dimana saya mengunjungi Manila, Cebu dan Borakay, saya berkesempatan untuk
berinteraksi dengan rekan dan sahabat di Filipin. Dan berikut ini adalah
beberapa pepatah ataupun kalimat-kalimat inspiratif dalam bahasa Tagalog, yang
menarik untuk kita simak.
1.
Sa taong walang takot, walang mataas na bakod.
To a fearless person, no fence is high enough.
To a fearless person, no fence is high enough.
Bagi seorang yang tidak takut, tidak ada
pagar yang terlalu tinggi. Dengan kata lain, bagi orang berani, tidak ada
halangan ataupun rintangan yang terlalu tinggi, terlalu berat ataupun terlalu
susah. Makanya, beda antara orang yang berani dengan penakut adalah: seorang
yang berani akan berusaha mencari caranya, tetapi bagi penakut, meraka akan
mencari alasannya. Pemberani akan berusaha bagaimana caranya agak bisa sukses
dan berhasil. Sementara, seorang penakut akan mengemukakan berbagai alasan
kenapa sesuatu itu sulit untuk dilakukan. Ini pepaah yang mengajarkan kita
untuk tidak jadi pengecut ataupun penakut! Bagi seorang pemberani, tidak ada
tembok yang terlalu tinggi untuk ditaklukkan.
2.
Ang bayaning
nasusugatan, nagiibayo ang tapang.
A patriot who is wounded becomes more courageous.
A patriot who is wounded becomes more courageous.
Jangankan manusia,
kebenaran pepatah ini juga saya saksikan pada binatang. Ketika pertandingan
kerbau liar dengan matador, si kerbau itu sengaja dilukai. Nah, semakin terluka
maka pertarungan kerbau itu akan semakin ganas. Dalam prakteknya, seringkali
mereka yang terluka secara fisik maupun batin, bisa bertarung dengan sangat
gagah berani. Sebagai contoh dalam perjalanan sejarah, banyak pahlawan yang
semakin terluka, semakin tinggi semangat patriotismenya. Sebagaimana, banyak
pahlawan yang tatkala ditahan, dibelenggu, yang justru semakin besar semangat
kepahlawanannya. Jadi benarlah pepatah ini, hati-hatilah dengan seorang patriot
yang sedang terluka.
3.
Kung walang tiyaga, walang nilaga.
If you don't persevere, you can expect no reward.
If you don't persevere, you can expect no reward.
Kalau kamu nggak tekun, maka kamu nggak akan mendapatkan
hasilnya. Iya dong. hukum alam banyak mengajarkan kepada kita tentang hal ini.
Ketekunan adalah kunci untuk mendapatkan hasil. Tanyakanlah kepada seorang
petani, bagaimana ia bisa memperoleh hasil kebun yang begitu bagus. Pastilah
kuncinya adalah ketekunan untuk merawatnya. Dalam banyak aspek kehidupan,
ketekunan itulah kunci jawabannya. Mau sukses finansial, karir, prestasi
sekolah, prestasi olah raga, seni bahkan juga spiritual, seringkali kuncinya
adalah ketekunan. Masalahnya, kita seringkali pingin hasil yang bagus,tapi
nggak mau berkorban.
4.
Huli man daw at magaling, naihahabol din.
It is never too late to offer anything that is good.
It is never too late to offer anything that is good.
Kadangkala kita pikir, pingin melakukan yang
baik untuk seseorang tapi merasa bahwa timingnya sudah lewat. Merasa waktunya
sudah telat untuk melakukan yang baik buat sanak saudara, anak, orang tua, guru,
sahabat atau siapapun yang kita merasa berhutang budi. Tapi disini pelajarannya
menarik. Tidak pernah ada kata terlambat untuk hal itu. Timingnya selalu tepat,
untuk melakukan hal yang baik. Persoalannya, apakah kita masih mau melakukannya
ataukah tidak.
5.
Ubos-ubos biyaya, pagkatapos nakatunganga.
Spend lavishly and you end up with nothing.
Spend lavishly and you end up with nothing.
Ini pepatah untuk mengajari orang agar belajar
berhemat. Terkadang, ada orang yang tidak tahan pegang duit. Pokoknya, buat
dia, ketika punya duit di rekeningnya, keinginan beraneka ragam mulai muncul
menghantui dia dan selalu pingin belanja dan belanja aja. Parahnya, yang
dibelanjakan adalah hal-hal yang sebenarnya sudah dia miliki tapi dirinya nggak
ada puas-puasnya. Akhirnya, yang terjadi dengan orang ini adalah tidak adanya
uang sama sekali. Tatkala membutuhkan, orang ini pun terpaksa meminjam kesana
kemari karena tidak punya tabungan sedikitpun.
6.
Walang naninira sa bakal kundi sariling kalawang.
Nothing destroys iron but its own corrosion.
Nothing destroys iron but its own corrosion.
Tidak ada yang menghancurkan besi, kecuali
karatnya sendiri. Pepatah ini menarik karena mengingatkan kita bahwa seringkali
yang menghancurkan reputasi, karir serta kesuksesan seseorang adalah dirinya
sendiri. Banyak yang hancur, bukan karena faktor luar tapi karena nafsu, keserakahan,
dosa ataupun karakternya yang buruk. Banyak atlit, actor, artis, pebisnis,
politus, yang justru hancur bukan oleh musuh-musuhnya tetapi oleh perilaku dan
kebiasaannya sendiri. Ayo, bisakah Anda ingat kembali orang-orang terkenal yang
karirnya habis karena kelalaian dan factor “korosi” di dalam dirinya sendiri?
7.
Walang lumura sa langit na di sa kanyang mukha nagbalik.
Nobody who spits upward does not spit on his face.
Nobody who spits upward does not spit on his face.
Orang yang meludah ke atas, pada akhirnya akan
kena dirinya sendiri (kecuali kalau dia pakai pelindung tentunya…). Pepatah ini
lebih mengajar kita untuk tidak sembarangan berkata-kata, menghina ataupun
mengeluarkan umpatan. Apalagi, orang yang diumpat adalah orang yang “diatas”.
Di jaman demokrasi sekarang, memang setiap orang bisa menghujat dan mengumpat
siapapun. Tetapi, kalau kita tidak pintar meludah, justru kitalah yang kena.
Artinya, justru bisa jadi kita menunjukkan kesalahan kita sendiri tatkala
meludah keatas. Lagipula, toh seringkali salahnya kita juga yang membiarkan orang-orang
itu berada di atas kita. Misalkan saja, dalam konteks perusahaan. Kalau kita
meludah ke boss kita, bisa jadi akibatnya adalah ke diri kita sendiri. Jadi,
berhati-hatilah kalau kita meludah!
8.
Kung gusto may paraan, kung ayaw may dahilan.
One finds a way, or finds a reason to do something.
One finds a way, or finds a reason to do something.
Ada dua tipe orang, pencari jalan ataukah
pencari alasan. Orang yang mencari jalan akan berusaha sekuat tenaga agar bisa
memperoleh jalan keluar. Tetapi, orang yang mencari alasan, akan memberi seribu
satu alasan, mengapa sesuatu tidak mungkin ataupun mustahil dilakukan. Makanya,
kalau kita katakan, pencari jalan akan bilang, “Ini sulit, tapi mungkin!”.
Tetapi, seorang pencari alasan akan mengatakan, “Ini mungkin, tapi sulit!”. Dan
karena sikap inilah pula, maka kita nggak heran kalau akhirnya kita melihat
orang yang mencari alasan, terus berada dalam keterpurukan hidupnya.
9.
Mahirap gisingin ang nagtutulog-tulugan.
It is hard to wake up someone who is pretending to
be asleep.
Sulit
untuk membangunkan seorang yang pura-pura tidur. Hmm…ini pepatah yang menarik.
Tapi intinya begini. Kalau seseorang itu memang sudah tidak mau, lebih sulit
untuk dipaksa. Kadangkala, kita gregetan melihat orang yang tidak mau diajak,
dimotivasi ataupun dibantu, sebab dalam hati kecilnya sebenarnya mereka tidak
mau. Ini sama hal juga soal pengetahuan. Jauh lebih gampang buat kita untuk
mengajari mereka yang tidak tahu sama sekali. Daripada, kita mengajari mereka
yang mencoba menutup mata untuk mau tahu atau untuk melihat suatu kebenaran.
Jadi benar kan ya? Jauh lebih gampang banguni orang yang memang tertidur
daripada yang pura-pura tidur.
10. Bagong hari, bagong ugali.
New king, new
character.
Dulu, kita pernah bilang, “Ganti Menteri, ganti kebijakan”.
Pepatah ini berlaku dalam setiap kepemimpinan. Meskipun seringkali pemimpin
yang baru mengatakan, “Oh saya beda. Saya tidak akan mengubah apapun dari yang
dulu”. Percayalah, setiap kali ada pemimpin baru, maka kita harus mengantisipasi
adanya kebijakan, cara ataupun peraturan yang baru. Ini bisa punya makna baik
ataupun makna yang buruk, tergantung pada kondisi sebelumnya. Jika kondisi
sebelumnya buruk, kita bisa berharap adanya pencerahan. Tetapi jika yang
dulunya sudah baik, berdoalah supaya yang baru tidak akan memperburuk keadaan
yang dengan susah payah telah dibangun.
Extra:
10,5. Hangga't makitid ang kumot, matutong mamaluktot.
While
the blanket is short, learn how to bend.
Sementara
selimutmu pendek, belajarlah untuk bisa menekuk tubuhmu! Ini pepatah yang
mengajarkan kita untuk bisa fleksibel. Pepatah ini berlaku dalam berbagai
situasi. Sebagai contoh misalkan soal keuangan. Ketika kemampuan keuanganmu
“pendek” ataupun sedikit. Maka, cobalah untuk bisa membatasi dirimu. Begitu
juga dalam berbagai situasi yang tidak seperti yang kita harapkan, janganlah
ngomel ataupun berkeluh kesah, Cobalah buat dirimu begitu fleksibel sehingga
bisa menyesuaikan dengan situasi yang ada.
Anthony Dio
Martin,
"Best EQ trainer Indonesia", direktur HR Excellency, pembicara, ahli
psikologi, penulis buku-buku best seller, host program motivasional di salah
satu radio terkemuka di Indonesia, host beberapa acara di TV Excellent dan TV
Mutiara, kolomnis di berbagai harian dan majalah. Website: www.anthonydiomartin.com dan
twitter: @anthony_dmartin. Istagram: anthonydiomartin
0 komentar:
Posting Komentar