Minggu, 09 Agustus 2015

10,5 Peribahasa Tagalog Yang Menginspirasi Saya!

Mumpung masih segar dalam ingatan, perjalanan dalam rangka pengembangan diri, serta liburan yang saya alami di Filipina. Maka, pada kesempatan ini saya ingin berbagi pembelajaran saya.
Beruntungnya, selama seminggu di Filipin dimana saya mengunjungi Manila, Cebu dan Borakay, saya berkesempatan untuk berinteraksi dengan rekan dan sahabat di Filipin. Dan berikut ini adalah beberapa pepatah ataupun kalimat-kalimat inspiratif dalam bahasa Tagalog, yang menarik untuk kita simak.

1.     Sa taong walang takot, walang mataas na bakod.
To a fearless person, no fence is high enough.

Bagi seorang yang tidak takut, tidak ada pagar yang terlalu tinggi. Dengan kata lain, bagi orang berani, tidak ada halangan ataupun rintangan yang terlalu tinggi, terlalu berat ataupun terlalu susah. Makanya, beda antara orang yang berani dengan penakut adalah: seorang yang berani akan berusaha mencari caranya, tetapi bagi penakut, meraka akan mencari alasannya. Pemberani akan berusaha bagaimana caranya agak bisa sukses dan berhasil. Sementara, seorang penakut akan mengemukakan berbagai alasan kenapa sesuatu itu sulit untuk dilakukan. Ini pepaah yang mengajarkan kita untuk tidak jadi pengecut ataupun penakut! Bagi seorang pemberani, tidak ada tembok yang terlalu tinggi untuk ditaklukkan.



2.     Ang bayaning nasusugatan, nagiibayo ang tapang. 
A patriot who is wounded becomes more courageous. 
Jangankan manusia, kebenaran pepatah ini juga saya saksikan pada binatang. Ketika pertandingan kerbau liar dengan matador, si kerbau itu sengaja dilukai. Nah, semakin terluka maka pertarungan kerbau itu akan semakin ganas. Dalam prakteknya, seringkali mereka yang terluka secara fisik maupun batin, bisa bertarung dengan sangat gagah berani. Sebagai contoh dalam perjalanan sejarah, banyak pahlawan yang semakin terluka, semakin tinggi semangat patriotismenya. Sebagaimana, banyak pahlawan yang tatkala ditahan, dibelenggu, yang justru semakin besar semangat kepahlawanannya. Jadi benarlah pepatah ini, hati-hatilah dengan seorang patriot yang sedang terluka.

3.     Kung walang tiyaga, walang nilaga.
If you don't persevere, you can expect no reward.
Kalau kamu nggak tekun, maka kamu nggak akan mendapatkan hasilnya. Iya dong. hukum alam banyak mengajarkan kepada kita tentang hal ini. Ketekunan adalah kunci untuk mendapatkan hasil. Tanyakanlah kepada seorang petani, bagaimana ia bisa memperoleh hasil kebun yang begitu bagus. Pastilah kuncinya adalah ketekunan untuk merawatnya. Dalam banyak aspek kehidupan, ketekunan itulah kunci jawabannya. Mau sukses finansial, karir, prestasi sekolah, prestasi olah raga, seni bahkan juga spiritual, seringkali kuncinya adalah ketekunan. Masalahnya, kita seringkali pingin hasil yang bagus,tapi nggak mau berkorban.
4.     Huli man daw at magaling, naihahabol din.
It is never too late to offer anything that is good.

Kadangkala kita pikir, pingin melakukan yang baik untuk seseorang tapi merasa bahwa timingnya sudah lewat. Merasa waktunya sudah telat untuk melakukan yang baik buat sanak saudara, anak, orang tua, guru, sahabat atau siapapun yang kita merasa berhutang budi. Tapi disini pelajarannya menarik. Tidak pernah ada kata terlambat untuk hal itu. Timingnya selalu tepat, untuk melakukan hal yang baik. Persoalannya, apakah kita masih mau melakukannya ataukah tidak.

5.     Ubos-ubos biyaya, pagkatapos nakatunganga.
Spend lavishly and you end up with nothing.

Ini pepatah untuk mengajari orang agar belajar berhemat. Terkadang, ada orang yang tidak tahan pegang duit. Pokoknya, buat dia, ketika punya duit di rekeningnya, keinginan beraneka ragam mulai muncul menghantui dia dan selalu pingin belanja dan belanja aja. Parahnya, yang dibelanjakan adalah hal-hal yang sebenarnya sudah dia miliki tapi dirinya nggak ada puas-puasnya. Akhirnya, yang terjadi dengan orang ini adalah tidak adanya uang sama sekali. Tatkala membutuhkan, orang ini pun terpaksa meminjam kesana kemari karena tidak punya tabungan sedikitpun.


6.     Walang naninira sa bakal kundi sariling kalawang.
Nothing destroys iron but its own corrosion.

Tidak ada yang menghancurkan besi, kecuali karatnya sendiri. Pepatah ini menarik karena mengingatkan kita bahwa seringkali yang menghancurkan reputasi, karir serta kesuksesan seseorang adalah dirinya sendiri. Banyak yang hancur, bukan karena faktor luar tapi karena nafsu, keserakahan, dosa ataupun karakternya yang buruk. Banyak atlit, actor, artis, pebisnis, politus, yang justru hancur bukan oleh musuh-musuhnya tetapi oleh perilaku dan kebiasaannya sendiri. Ayo, bisakah Anda ingat kembali orang-orang terkenal yang karirnya habis karena kelalaian dan factor “korosi” di dalam dirinya sendiri?

7.     Walang lumura sa langit na di sa kanyang mukha nagbalik. 
Nobody who spits upward does not spit on his face. 

Orang yang meludah ke atas, pada akhirnya akan kena dirinya sendiri (kecuali kalau dia pakai pelindung tentunya…). Pepatah ini lebih mengajar kita untuk tidak sembarangan berkata-kata, menghina ataupun mengeluarkan umpatan. Apalagi, orang yang diumpat adalah orang yang “diatas”. Di jaman demokrasi sekarang, memang setiap orang bisa menghujat dan mengumpat siapapun. Tetapi, kalau kita tidak pintar meludah, justru kitalah yang kena. Artinya, justru bisa jadi kita menunjukkan kesalahan kita sendiri tatkala meludah keatas. Lagipula, toh seringkali salahnya kita juga yang membiarkan orang-orang itu berada di atas kita. Misalkan saja, dalam konteks perusahaan. Kalau kita meludah ke boss kita, bisa jadi akibatnya adalah ke diri kita sendiri. Jadi, berhati-hatilah kalau kita meludah!

8.     Kung gusto may paraan, kung ayaw may dahilan.
One finds a way, or finds a reason to do something.

Ada dua tipe orang, pencari jalan ataukah pencari alasan. Orang yang mencari jalan akan berusaha sekuat tenaga agar bisa memperoleh jalan keluar. Tetapi, orang yang mencari alasan, akan memberi seribu satu alasan, mengapa sesuatu tidak mungkin ataupun mustahil dilakukan. Makanya, kalau kita katakan, pencari jalan akan bilang, “Ini sulit, tapi mungkin!”. Tetapi, seorang pencari alasan akan mengatakan, “Ini mungkin, tapi sulit!”. Dan karena sikap inilah pula, maka kita nggak heran kalau akhirnya kita melihat orang yang mencari alasan, terus berada dalam keterpurukan hidupnya.

9.     Mahirap gisingin ang nagtutulog-tulugan.
It is hard to wake up someone who is pretending to be asleep.

Sulit untuk membangunkan seorang yang pura-pura tidur. Hmm…ini pepatah yang menarik. Tapi intinya begini. Kalau seseorang itu memang sudah tidak mau, lebih sulit untuk dipaksa. Kadangkala, kita gregetan melihat orang yang tidak mau diajak, dimotivasi ataupun dibantu, sebab dalam hati kecilnya sebenarnya mereka tidak mau. Ini sama hal juga soal pengetahuan. Jauh lebih gampang buat kita untuk mengajari mereka yang tidak tahu sama sekali. Daripada, kita mengajari mereka yang mencoba menutup mata untuk mau tahu atau untuk melihat suatu kebenaran. Jadi benar kan ya? Jauh lebih gampang banguni orang yang memang tertidur daripada yang pura-pura tidur.



10.   Bagong hari, bagong ugali.
New king, new character.

Dulu, kita pernah bilang, “Ganti Menteri, ganti kebijakan”. Pepatah ini berlaku dalam setiap kepemimpinan. Meskipun seringkali pemimpin yang baru mengatakan, “Oh saya beda. Saya tidak akan mengubah apapun dari yang dulu”. Percayalah, setiap kali ada pemimpin baru, maka kita harus mengantisipasi adanya kebijakan, cara ataupun peraturan yang baru. Ini bisa punya makna baik ataupun makna yang buruk, tergantung pada kondisi sebelumnya. Jika kondisi sebelumnya buruk, kita bisa berharap adanya pencerahan. Tetapi jika yang dulunya sudah baik, berdoalah supaya yang baru tidak akan memperburuk keadaan yang dengan susah payah telah dibangun.


Extra:
10,5. Hangga't makitid ang kumot, matutong mamaluktot.
While the blanket is short, learn how to bend.

Sementara selimutmu pendek, belajarlah untuk bisa menekuk tubuhmu! Ini pepatah yang mengajarkan kita untuk bisa fleksibel. Pepatah ini berlaku dalam berbagai situasi. Sebagai contoh misalkan soal keuangan. Ketika kemampuan keuanganmu “pendek” ataupun sedikit. Maka, cobalah untuk bisa membatasi dirimu. Begitu juga dalam berbagai situasi yang tidak seperti yang kita harapkan, janganlah ngomel ataupun berkeluh kesah, Cobalah buat dirimu begitu fleksibel sehingga bisa menyesuaikan dengan situasi yang ada.


Anthony Dio Martin, "Best EQ trainer Indonesia", direktur HR Excellency, pembicara, ahli psikologi, penulis buku-buku best seller, host program motivasional di salah satu radio terkemuka di Indonesia, host beberapa acara di TV Excellent dan TV Mutiara, kolomnis di berbagai harian dan majalah. Website: www.anthonydiomartin.com dan twitter: @anthony_dmartin. Istagram: anthonydiomartin


0 komentar:

Posting Komentar