Saya seringkali ditanya, “Apakah saran praktis mengendalikan
emosi di Jalan?”. Inilah yang ingin saya bagikan.
Yang jelas, seringkali di internet atau di majalah, banyak yang bicara
soal tips mengendalikan emosi. Ada tips yang masuk akal dan mudah diterapkan,
tapi ada yang terlalu ideal karena tatkala emosi sudah terjadi, perlu cara
masuk akal untuk meredakan emosi kita. Masalahnya adalah kalau nggak segera
diredakan, bisa-bisa berakhir dengan pidana (karena memukul, mengumpat, dll).
Bagaimana saran Kecerdasan Emosional?
1.
Tunda Minimal 6 detik Sebelum Merespon
Enam detik ini berdarkan hasil penelitian soal otak
manusia (neuropsikologi). Ternyata, kalau kurang dari enam detik maka, bagian
otak yang mengendalikan emosi yakni amygdala akan berperan. Amygdala itulah
yang membuat kita merespon secara reflex dengan memaki, mengumpat hingga
memukul. Nah, supaya respon reflex yang akhirnya disesali ini nggak muncul
caranya adalah dengan menunda minimal 6 detik.
2.
Ganti Pikiran Negatif dengan Pikiran Logis
Ingat, jadi bukan ganti dengan yang positif tapi
yang logis. Misalkan ada bis kota motong jalan kita. Biasanya kalau pikiran
positif adalah, “Mungkin dia lagi kejar setoran”. Nah,
kadang pikiran positif ini bisa bagus, bisa nggak ada efeknya. Lebih masuk akal
adalah menggunakan pikiran logis, misalnya “Kalau aku kejar dia dan
umpat balik, buat apa? Toh nggak akan membuat dia bertobat. Lagian juga nggak
kena mobilku kok”. Ini pikiran logis!
3.
Gunakan jas hujan emosi
Ini teknik mengantisipasi, Jadi sebelum berangkat
ataupun masuk ke dalam kendaraan, bayangkan diri kita sudah mengenakan jas hujan
emosi dan bilang pada diri kita, “Kalau ada yang mengumpat ataupun yang
membuat saya marah di jalan, saya tidak akan terpengaruh”
4.
Siapkan Penjaga Mood-mu
Kadangkala, kondisi mood yang buruk juga mebuat
kita jadi mudah emosi di jalan. Nah, ada berbagai hal yang bagi beberapa orang
bisa jadi pelega sekaligus penjaga mood atau emosi yang positif. Misalkan saja
mendengarkan music yang menyenangkan, makan permen ataupun mencium wangi2an tertentu
di kendaraan yang dibawa.
5.
Ciptakan “Self Talk” untuk
men-counter pikiran emosional kita
Cara kerjanya bayangkan ada semacam suara yang
terus-menerus akan muncul tatkala kita mulai jengkel dan tidak terkendali. Bisa
dibayangkan kalau suara itu berasal dari diri kit sendiri, suara malaikat atau
suara orang yang kita kagumi sedang mengingatkan kita. Nah, tujuan self talk
ini adalah mengingatkan kita dengan cara berpikir yang berbeda untuk melihat
situasi yang memicu kita marah di jalan, dengan sudut pandang yang lain.
Misal: di depan ada kendaraan yang lambat, ternyata dia lagi terima HP. Reaksi
kita mau memakinya. Tapi self talk lain bisa begini, “Emangnya kamu
polisi? Mau sok ingatin dia? Kamu pikir kalau kamu ingatin dia, dia akan terima
kasih sama kamu? Kenal juga nggak. Biarian aja. Lanjutkan perjalananmu. Lupakan
dia. Ngapaian diambil pusing?”
Semoga tips di atas, bisa turut membantu!
0 komentar:
Posting Komentar