Smart Emotion RadioTalk

HR Excellency.

ELT,PLT Trainers Meet

MWS Indonesia.

with Abdul and the Coffee Theory

Seminar Kecerdasan Emosi bersama Suara Pembaruan.

Great Trainer in Action

ELT Certification Workshop.

Minggu, 01 Maret 2020

PENTING, INILAH CARA MELATIH 12 KOMPETENSI KECERDASAN EMOSI BUAT PEMIMPIN



Kita telah memasuki era revolusi industri 4.0. Pertanyaannya: masih perlu nggak sih pemimpin melatih EQ atau kecerdasan emosional-nya? Ternyata, perlu banget! 
Tak mengherankan jika Jack Welch, salah satu mantan CEO terkemuka dari General Electric yang legendaris, mengatakan, "Banyak kepimpinan bermasalah karena buruknya EQ atau kecerdasan emosi nya rendah". Begitu juga kata Jack Ma, pendirinya Alibaba, "Sukses bukan hanya butuh IQ, tapi juga EQ". Bahkan, belakangan Jack Ma juga memperkenalkan perlunya LQ atau Love Quotient. 
Nah, kembali bicara soal Kecerdasan Emosi. Itulah sebabnya Daniel Goleman, salah satu pelopor EQ di dunia, belakangan mulai memperkenalkan 12 kompetensi Kecerdasan Emosional (EQ) yang kritikal bagi para pemimpin. Goleman, bersama Richard Boyatzis,  menyebutkan 12 kompetensinya itu sebagai : The Crucial Competence. Detil mengenai kompetensi tersebut, sebenarnya saya bahas di artikel ini:
So, Bagaimanakah Melatihkan ke-12 Kompetensi Kecerdasan Emosi Itu Buat Pemimpin?
Pertanyaan yang paling penting adalah, setelah tahu soal ke-12 kompetensi Kecerdasan Emosional (EQ) buat leader itu, so what? Gimana caranya sekarang kita mampu menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari? Bagaimana melatihnya? Apa tips serta strateginya agar para leader mampu mengembangkan ke-12 kompetensi Kecerdasan Emosional (EQ) tersebut?

Disinilah tips sederhananya!

Berikut ini adalah beberapa ide serta langkah yang bisa dilakukan untuk mengembangkan serta melatih ke-12 kompetensi EQ tersebut:


1. Emotional Self-Awareness (Kesadaran Diri): 
  • Secara rutin mengecek suhu emosi Anda saat ini
  • Belajar mengenali dan membaca pola ataupun kebiasaan diri Anda dalam berbagai situasi, khususnya kebiasaan yang tidak menyenangkan
  • Melakukan refleksi diri dengan mempertanyakan apa motif, niat, intensi Anda dalam suatu situasi tertentu 

2. Emotional Self-Control (Pengendalian Diri):
  • Mempraktekkan “jeda 6 detik” untuk mengontrol emosi yang spontan dan tak terkendali
  • Meminta bantuan pihak lain untuk mengingatkan pada saat emosi tidak terkendali
  • Mempraktekkan self reminder untuk mengingatkan apa yang akan terjadi kalau emosi tak terkenadli itu dibiarkan (dengan mempertimbangkan akibatnya)

3. Achievement Orientation (Orientasi Berprestasi):
  • Membuat daftar tujuan pribadi serta menyiapkan langkah-langkahnya
  • Menentukan personal scorecard (ukuran pribadi) yang berisi apakah ukuran keunggulan diri yang ingin dicapai
  • Membuat pareto action (semacam prioritas) dengan berfokus pada hal-hal kecil namun berdampak besar terhadap kehidupan

4. Positive Outlook (Penampilan Positif):
  • Membaca kisah-kisah orang sukses yang melewati berbagai tantanga sertabelajar dari kisah hidup mereka
  • Mengaplikasikan “antisipative thinking” yakni berharap yang terbaik, bersiap untuk yang terburuk
  • Menerima dan terbuka dengan berbagai tantangan dan tingkat kesulitan baru untuk melatiha otot-otot agar siap menghadapi berbagai kesulitan dan masalah

 5. Adaptability (Beradaptasi):
  • Bersikap baik terhadap masukan dan umpan balik dari orang lain
  • Menerapkan "paranoid thinking" (memikirkan kemungkinan terburuk) dan mencoba terus berdaptasi dengan pendekatan baru
  • Mengaplikasikan teknik scenario building (membuat berbagai skenario dan rencana) dalam menghadapi suatu situasi dengan berbagai alternatif solusinya


6. Empathy (Berempati):
  • Latihan membaca situasi perasaan dan kondisi orang lain lantas melakukan konfirmsi untuk mengecak pemahaman Anda
  • Berusaha menanyakan pendapat dan perasaan orang lain serta menanyakan alasannya
  • Menggunakan teknik RAS (Respek perasaan orang, Acknowledge/menghargai alasan mengapa dia merasakan perasaan demikian serta memberikan Solusi yang mempertimbangkan perasaan orang tersebut)

 7. Organizational Awareness (Kesadaran Organisasi):
  • Melatih radar dan kepekaan terhadap kondisi suatu tim
  • Belajar membuat sosiogram (hubungan antar individu) untuk mengetahui siapa suka dengan siapa ataupun siapa tidak suka dengan siapa
  • Membuat peta pengaruh: siapa mendengarkan siapa, siapa mendengarkan siapa


8. Influence (Daya Pengaruh):
  • Latihan memberikan apresiasi dan pengharhgaan positif
  • Membangun tabungan emosi yang positif
  • Melatih teknik-teknik persuasi termasuk dengan memberian pernyataan yang disertai dengan alasan yang masuk akal


9. Coach and Mentor (Melatih & Mementor):
  • Berusaha membagikan ilmu Anda dengan mencari orang-orang yang bisa Anda kembangkan ketrampilannya
  • Memberikan umpan balik kontrukstif kepada orang lain, khususnya tim
  • Menandai dan meluangkan coaching time untuk anak buah ataupun orang yang perlu Anda tingkatkan ketrampilannya


10. Conflict Management (Manajemen Konflik):
  • Meluangkan waktu untuk menyelesaikan konflik, tidak membiarkannya berlarut-larut
  • Mempraktekkan teknik alternative ke-3 (alternatif lain) untuk mencari solusi yang mengakomodasikan pihak kepentingan yang berbeda
  • Berlatih perceptual position, yakni suatu teknik dengan mencoba memposisikan diri di temapt orang lain serta mempertimbangkan alasan serta kondisi mereka, hingga akhirnya bisa mencari solusi yang bisa memuaskan kedua belah pihak


11. Inspirational Leadership (Kepemimpinan Inspiratif):
  • Membuat quote ataupun kutipan-kutipan bijak yang inspiratif melalui email ataupun status-status di sosial media, untuk menginspirasi orang lain
  • Melakukan short motivational session (sesi motivasi pendek) saat meeting ataupun saat pertemuan
  • Mensharingkan kisah-kisah inspiratif diri maupun kisah orang lain yang inspiratif kepada tim


12. Teamwork (Kerjasama):
  • Mengenali potensi serta kelemahan masing-masing anggota tim
  • Berusaha berkontribsui dengan positif kepada tim, melalui kata-kata, sikap, penghargaan, hingga kontribusi yang nyata (tangible) kepada tim
  • Melakukan aktivitas informal untuk menyatukan daya kimiawi antara anggota tim

Begitulah beberapa tips sederhana melatihkan 12 Kompetensi Kecerdasan Emosi yang penting bagai pemimpin tersebut!

Dan berita baiknya!  Ke-12 kompetensi sangat bisa dilatih dan terus dikembangkan. 

Semoga dengan terus menerus memperhatikan dan meningkatkan penghetahuan maupun skills kita dalam kompetensi tersebut, kita menjadi pribadi dan pemimpin yang semakin berpengaruh positif bagi organisasi kita.


P.S
Tertarikkah agar pemimpin di organisasi Anda bisa mengembangkan ke-12 kompetensi EQ ini? Tim trainer kami di HR Excellency telah berpengalaman belasan tahun melatih EQ para leader di banyak organisasi! 
Hubungi kami di : 021-3518505 ataupun 021-3862521 ataupun email: info@hrexcellency.com ataupun website: www.hrexcellency.com
Anthony Dio Martin, trainer, inspirator, CEO HR Excellency & Miniworkshopseries Indonesia, penulis buku-buku best seller, executive coach,  narasumber expert Program Smart Emotion di SmartFM. IG @anthonydiomartin & Youtube Channel: Anthony Dio Martin Official