Smart Emotion RadioTalk

HR Excellency.

ELT,PLT Trainers Meet

MWS Indonesia.

with Abdul and the Coffee Theory

Seminar Kecerdasan Emosi bersama Suara Pembaruan.

Great Trainer in Action

ELT Certification Workshop.

Senin, 27 November 2023

KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA: Penyebab, Cara Antisipasi & Tips Buat Wanita Yang Jadi Korban


Salah satu kasus KDRT yang baru-baru ini menarik perhatian publik baru-baru ini adalah kasus dr Qory, seorang dokter yang melarikan diri dari rumahnya di Bogor karena diduga mengalami KDRT dari suaminya, Willy. dr Qory sempat dilaporkan hilang oleh suaminya di media sosial, namun kemudian ditemukan oleh polisi di rumah aman Dinas Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Hasil visum menunjukkan bahwa dr Qory mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuhnya akibat kekerasan yang dilakukan oleh suaminya. Polisi pun menetapkan Willy sebagai tersangka dan menahan dia di Polres Bogor1.

Kasus dr Qory ini menunjukkan betapa serius dan berbahayanya dampak KDRT bagi korban. KDRT tidak hanya menimbulkan rasa sakit dan luka fisik, tetapi juga trauma, gangguan kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan lainnya. KDRT juga bisa menyebabkan kematian, baik akibat cedera parah maupun bunuh diri. KDRT juga bisa berdampak negatif bagi anak-anak yang menyaksikan atau mengalami kekerasan di rumah, seperti menurunnya prestasi belajar, perilaku agresif, atau gangguan perkembangan.

 Apa sih yang tergolong KDRT itu? KDRT adalah perbuatan yang menyebabkan penderitaan atau kesengsaraan secara fisik, seksual, psikologis, atau penelantaran rumah tangga terhadap seseorang yang berada dalam lingkup rumah tangga. KDRT bisa terjadi pada siapa saja, tanpa memandang jenis kelamin, usia, agama, atau status sosial.

Lalu, apa yang menyebabkan seseorang melakukan KDRT? Menurut berbagai sumber, ada beberapa faktor yang bisa memicu KDRT, antara lain:

  • Faktor individu, seperti rendahnya harga diri, gangguan psikologis, penyalahgunaan alkohol atau narkoba, atau pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan.
  • Faktor pasangan, seperti ketidakpuasan, perselingkuhan, pertengkaran, atau perbedaan pandangan.
  • Faktor sosial budaya, seperti budaya patriarki, norma gender, atau tekanan sosial.
  • Faktor ekonomi, seperti kemiskinan, pengangguran, atau ketergantungan finansial23.

 

Bagaimana cara mengantisipasi dan mengatasi KDRT? Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan:

  • Sadari bahwa KDRT adalah perbuatan yang salah dan tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun. Jangan menyalahkan diri sendiri atau memaklumi perilaku pelaku.
  • Bicarakan baik-baik dengan pelaku dan sampaikan bahwa Anda tidak suka dengan perlakuannya. Jika perlu, minta bantuan orang lain yang bisa menjadi mediator, seperti keluarga, teman, atau konselor.
  • Dokumentasikan setiap kekerasan yang terjadi, misalnya dengan mengambil foto, video, atau rekaman suara. Simpan bukti-bukti tersebut di tempat yang aman dan bisa diakses sewaktu-waktu.
  • Jika kekerasan sudah berulang kali terjadi dan tidak ada perubahan, segera jauhi dan hindari pelaku. Siapkan tas yang berisi barang-barang penting, seperti kartu identitas, uang, obat-obatan, dan pakaian. Cari tempat yang aman untuk berlindung, misalnya rumah keluarga, teman, atau lembaga perlindungan.
  • Laporkan kekerasan yang Anda alami kepada pihak berwenang, seperti polisi, pengadilan, atau P2TP2A. Mintalah bantuan hukum dan perlindungan sesuai dengan hak Anda sebagai korban. Jangan takut atau malu untuk melaporkan KDRT, karena itu adalah langkah penting untuk mendapatkan keadilan dan keselamatan. 

Video ini merupakan bagian dari bahan radiotalk yang dibicarakan di siaran "Smart Emotion" yang disiarkan di radio SmartFM. Kali ini topiknya adalah tentang kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT.

Semoga bermanfaat dan membantu Anda untuk lebih waspada dan berani menghadapi KDRT. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masukan lain, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih telah menonton video ini. Sampai jumpa di video selanjutnya.

Jumat, 17 November 2023

MOTIVASI EQ "SUKSES BERKAT FAKTOR EQ" : Kecerdasan Emosional (EQ) UNTUK SUKSES ANDA!


Tingkat Kecerdasan Emosional (EQ) yang tinggi adalah salah satu faktor kunci dalam mencapai kesuksesan dalam kehidupan pribadi dan profesional. EQ mengacu pada kemampuan kita untuk memahami, mengelola, dan berinteraksi dengan emosi, baik emosi kita sendiri maupun emosi orang lain. Empat elemen kunci dalam EQ, yaitu self-awareness (kesadaran diri), self-management (pengelolaan diri), social awareness (kesadaran sosial), dan social relationship (hubungan sosial), memainkan peran penting dalam membentuk kepribadian dan kualitas hubungan kita dengan orang lain.

 

1. Self-awareness (Kesadaran Diri):

Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengenali dan memahami emosi, kekuatan, dan kelemahan kita sendiri. Ini melibatkan introspeksi yang mendalam tentang bagaimana emosi kita memengaruhi tindakan dan keputusan kita. Dengan memiliki pemahaman yang kuat tentang diri kita sendiri, kita dapat lebih baik mengarahkan tindakan dan mencapai tujuan kita.

 

2. Self-management (Pengelolaan Diri):

Pengelolaan diri adalah kemampuan untuk mengendalikan emosi dan tindakan kita. Ini melibatkan pengembangan keterampilan seperti mengelola stres, mengatasi frustrasi, dan mengendalikan impuls. Dengan pengelolaan diri yang baik, kita dapat mengambil keputusan yang lebih bijak dan menghindari tindakan impulsif yang mungkin merugikan diri kita sendiri atau orang lain.

 

3. Social awareness (Kesadaran Sosial):

Kesadaran sosial adalah kemampuan untuk memahami emosi dan perspektif orang lain. Ini melibatkan kemampuan untuk empati, mendengarkan dengan baik, dan membaca isyarat non-verbal dari orang lain. Dengan memiliki kesadaran sosial yang kuat, kita dapat membangun hubungan yang lebih baik dan merasa lebih terhubung dengan orang lain.

 

4. Social relationship (Hubungan Sosial):

Kualitas hubungan sosial kita sangat dipengaruhi oleh kemampuan kita dalam memahami dan mengelola emosi dalam hubungan tersebut. Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif, menyelesaikan konflik dengan baik, dan bekerja sama dengan orang lain adalah kunci dalam membangun hubungan yang sehat dan sukses.

 

Untuk meningkatkan EQ Anda, ada beberapa tips praktis yang dapat Anda terapkan dengan metode SAME:

 

- Self Talk (Berpikir Positif):

Pertama, berbicaralah pada diri sendiri dengan cara yang positif. Cobalah untuk mengubah dialog internal negatif menjadi positif. Ini akan membantu Anda mengelola emosi Anda dengan lebih baik dan meningkatkan rasa percaya diri.

 

- Access Positive Memory (Mengakses Informasi Positif):

Ketika Anda menghadapi situasi sulit atau stres, cobalah untuk mengingat pengalaman positif yang pernah Anda alami. Kenangan tersebut dapat memberi Anda dorongan emosional dan membantu Anda tetap tenang.

 

- Mentor (Mencari Mentor):

Cari seorang mentor atau pembimbing yang memiliki tingkat EQ yang tinggi. Mentor ini dapat membimbing Anda dalam mengembangkan kemampuan EQ Anda dan memberikan wawasan berharga tentang bagaimana menghadapi tantangan emosional.

 

- Environment (Lingkungan yang Mendukung):

Ciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan EQ Anda. Hindari situasi yang sering memicu emosi negatif dan cari lingkungan yang mempromosikan emosi positif dan pertumbuhan pribadi.

 

Terakhir, untuk lebih mendalam tentang topik ini, Anda dapat menonton video motivasi tentang EQ di https://youtu.be/c1ZQAeQmsH0

 

Video tersebut akan memberikan wawasan tambahan dan inspirasi untuk terus mengembangkan EQ Anda dan meraih kesuksesan dalam kehidupan Anda.

 

Dengan mengembangkan EQ Anda melalui elemen-elemen kunci dan menerapkan metode SAME, Anda akan memiliki alat yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan Anda dan membangun hubungan yang lebih sehat dan sukses dengan orang lain. Jangan lupa untuk terus belajar dan tumbuh dalam hal ini, karena EQ adalah keterampilan yang dapat terus ditingkatkan sepanjang hidup.

Senin, 06 November 2023

Menerobos Batas: Kisah Inspiratif Florence Chadwick dan Pentingnya Goal yang SMARTEST


Kali ini, kita ingin mengajak Anda menjelajahi keajaiban menetapkan tujuan SMARTEST (bukan hanya SMART saja) melalui kisah luar biasa Florence Chadwick. Dalam video ini, kita akan menyelami bagaimana Florence mengubah impian menjadi kenyataan, dan bagaimana Anda juga bisa melakukan hal yang sama.

 Apa Itu Tujuan SMARTEST?

SMART adalah akronim untuk Spesifik, Terukur, Dapat Dicapai, Relevan, Terbatas Waktu, Menarik, Spesifik Waktu, dan Terukur - sebuah pendekatan komprehensif untuk menetapkan tujuan yang tidak hanya realistis tetapi juga memotivasi. Tapi itu saja tidak cukup, harus ditambah "EST" (Emotional, Supported serta Transforming).

 Lalu, ada kisahnya Florence Chadwick:

Florence Chadwick, seorang perenang legendaris, menghadapi kabut tebal dan kondisi menantang saat menyeberangi Selat Catalina pada tahun 1952. Meskipun hampir gagal, tekad dan tujuan yang jelas membawanya mencapai kesuksesan yang menakjubkan. Kisahnya mengajarkan kita tentang kekuatan tujuan yang jelas dan terdefinisi.

Pelajaran dari Perjalanan Florence:

 Kekuatan Tujuan yang Jelas: Bagaimana menetapkan tujuan yang jelas dapat membantu Anda menavigasi melalui 'kabut' kehidupan.

Mengatasi Rintangan: Menemukan kekuatan dalam diri untuk terus bergerak maju meski menghadapi tantangan.

Menetapkan Tujuan SMARTEST Anda: Langkah-langkah praktis untuk mengadopsi pendekatan SMARTEST dalam menetapkan tujuan Anda sendiri.

 

Bergabunglah Dengan Kami:

Ikuti perjalanan menginspirasi ini dan temukan bagaimana Anda dapat menerapkan pelajaran dari Florence Chadwick ke dalam tujuan Anda sendiri. Apakah Anda seorang profesional, pelajar, atau seseorang yang berusaha mencapai mimpi, video ini akan membekali Anda dengan alat yang Anda butuhkan untuk sukses.

 Jangan lupa untuk like, comment, dan subscribe untuk lebih banyak konten inspiratif seperti ini. Bagikan kisah Anda sendiri tentang menetapkan tujuan di komentar di bawah!