Apa sih hubungan antara stratgi harga produk atau jasa
kita dengan kolam ikan?
Inilah yang mau saya jelaskan.
Bertahun-tahun, di dunia bisnis, mengajarkan saya
bahwa strategi pricing khususnya jasa adalah seperti ikan dalam filosofi di
kolam.
Bayangkanlah begini…
Di dalam sebuah kolam ikan yang besar.
Di situ, ada beragam jenis ikan. Besar-kecil dan
berbagi jenisnya.
Lalu, pemancingnya pun banyak dengan beragam kail yang
siap mengail ikan-ikan yang ada. Para pengail ini menggunakan berbagai jenis kail
yang berbeda dengan berbagi jurus yang berbeda untuk mengail ikan tersebut.
Dunia usahapun sama.
Kolam itu kita bisa ibaratkan seperti bisnis kita.
Dan ikan-ikan itulah para customer kita yang beragam.
Ada yang besar dan ada yang kecil.
Dan para pengail melambangkan para competitor ataupun
para penyedia jasa yang mirip-mirip dengan kepunyaan kita.
Coba perhatikan bagaimana para pengail ini berlomba-lomba
untuk mengail ikan tersebut…atau berusaha membujuk ikan tersebut agar memakan
umpannya.
Tapi yang perlu diperhatikan disini adalah, kemampuan
makan tiap ikan ini berbeda-beda. Begitulah juga dengan kemampan customer kita.
Ada ikan besar yang punya kemampuan memakan umpan yang
besar.
Tapi ada ikan yang kecil, yang hanya mampu menelan
umpan kecil.
Karena itulah, seorang pengail harus pintar.
Mengapa?
Kalau ikannyanya kecil, percuma dikasih umpan yang
terlalu besar, karena nggak akan dimakan.Mulutnya terlalu kecil untuk bisa
menelan umpan tersebut.
Kalau dianggap bahwa kail dan umpan itu adalah harga
atau pricing dari barang atapun service kita. Begitulah yang tejadi.
Sekali lagi, jika kailnya kebesaran, nggak akan
dimakan.
Artinya kala terlalu mahal, pasti nggak akan diambil,
ataupun diterima sama customer kita.
Begitu juga kalau kailnya terlalu kecil.
Apa yang terjadi?
Banyak ikan kecil yang mungkin akan makan, tetapi kita
akan terus-menerus (capeknya…!!) memancing ikan kecil ini dan sulit mendapatan
yang besar.
Makanya, pricing dan harga kitapun mesti memahami filosofi
ini.
Bayangkan kalau kita menentukan harga yang jauh diatas
kemampuan makannya si ikan itu. Misalkan saja seorang dokter, seorang trainer,
seorang professional ataupun seorang penyedia jasa yang membuat patokan harga
segitu tingginya.
Mungkin saja, suatu ketika karena kepepet ikannya akan
makan. Tetapi, apa yang terjadi? Habis itu si ikan tidak akan pernah kembali
lagi…ikannya sudah trauma.
Namun, apa yang terjadi kalau kailnya terlalu kecil?
Yang jelas, pertama-tama, dapetnya ikan kecil melulu.
Begitu juga, ikan besar mungkin akan memakannya,
tetapi habis itu kenyang untuk waktu lama sehingga nggak mudah kembali lagi.
Akhirnya, si pengail itu juga jadi rugi.
Karena itulah kuncinya adalah satu yakni bagaimana
kita menjadi cerdik dalam menentukan strategi pricing kita.
Jangan sampai kita ingin cepat-cepat kail besar kita
dimakan tetap ujung-ujungnya ikan itu tidak balik lagi ke kita. Atau malahan,
tidak ada satu ikanpun yang tertarik sebab kailnya kebesaran.
Atau sebaliknya, kail kita justru terlalu kecil
sehingga kita hanya mendapatkan ikan-ikan yang kecil. Lantas, kita pun rugi.
Karena seharusnya kita bisa mengeluarkan kail yang besar, tetapi ikannya dah
kenyang hanya dengan kail yang kecil. Kita rugi waktu dan rugi tenaga pula.
Makanya, mengenali jenis ikan adalah kuncinya pula.
Kita mesti bisa menilai, menerka dan mengira-ngira
kemampuan memakannya para ika tersebut.
Artinya, kita juga mesti pandai mengira kemampua
customer kita.
Jangan sampai akhirnya kita kehilangan customer
gaa-gara pricing yang salah.
Ataupun, kita rudi karena pricing kita yang justru
kemurahan.
Oya, satu hal lagi.
Adalah lebih baik kail kita ukurannya sedang tetapi terus dimakan dan
dimakan lagi, daripada kita terlalu membuat kail yang terlalu besar tetapi
mungkin hanya dimakan satu dan dua kali, tetapi tidak ada lagi ikan yang mau
memakan umpan kita. Kita semua ingin situasi dimana, masih ada erus-menerus
ikan yang memakan umpan yang kita lempar.
Be smart! Salam Antusias!
0 komentar:
Posting Komentar