Selasa, 21 Juli 2015

Libur Mikirin Kerja dan Kerja Mikirin Libur





      Saat ini masih libur Lebaran.
      Dan kalau seperti kebanyakn orang yang terbiasa kerja. Inilah paradoks lucu yang seringkali terjadi.
     
      Tatkala Liburan, Kita Mikirin Pekerjaan
Tatkala Bekerja, Kita Mikirin Liburan

      Syukurlah kalau Anda mengatakan, aku bukan termasuk yang tipe demikian.
      Atau, saya curiga malahan Anda termasuk yang tipe ini?
      “Saat Kerja, Mikirin Liburan.
      Saat Liburan, Mikirin Liburan Lagi” (ha!)
      Dan sebenarnya jarang sekali yang betul-betul bisa membuat dirinya bersikap begini, “Saat Kerja, Mikirin Kerja. Saat Liburan ya Mikirin Liburan”.

     
      Tipe pertama, menunjukkan tipe yang cenderung workhaholic. Terus terang saya rada-rada kuatir, saya termasuk dalam golong yang pertama ini. Meskipun saat liburan bersama dengan anak dan istri, saya telah berusaha untuk sebisa mungkin agar bisa fokus. Tapi, nyatanya, saya termasuk yang merasa tidak mungkin travelling liburan tanpa membawa laptop saya. Meskipun, sebenarnya berusaha untuk fokus. Tapi, bawah sadar tetaplah mengatakan, “Siapa tahu ada hal yang perlu dikerjakan. Siapa tahu nanti ada dokumen yang perlu dievaluasi dan dikirim”. Dan itulah pembenaran yang sering kulakukan untuk membawa laptopku kemana-mana.
      Tipe kedua, yakni “Saat kerja, mikirin liburan dan saat liburan, mikirin liburan lagi” bisa jadi masuk yang cuek soal kerjaan atau yang justru nggak puas dengan kerjaan saat ini (hayo, ngaku?). Toh dalam hal ini, sebenarnya tidak bisa dipersalahkan ke Anda pula. Bisa jadi karena memang boss yang menyebalkan, pekerjaan yang bikin stress ataupun situasi kerja yang semakin kurang menantang. Bahkan, bisa jadi Anda sedang berpikir pindah karir ataupun pindah pekerjaan saat ini.
      Tipe ketiga “Saat Kerja, Mikirin Kerja. Saat Liburan ya Mikirin Liburan” termasuk yang agak langka. Maka ini termasuk tipe yang bisa memfokuskan dan menyetel pikirannya untuk konsentrasi dengan apa yang dilakukan.

Bagaimana Bisa Fokus?
Kuncinya satu: putuskan pikiranmu. Jadi pada saat kerja, putuskan untuk memikirkan pekerjaan dan pada saat liburan, pikirkan untuk “tidak merasa bersalah” dan fokuslah pada liburanmu.
Pada saat liburan, adalah sangat penting justru mengingat bagaimana betapa inginnya kamu merasakan momen-momen liburan saat seperti ini. Jadi belajarlah enjoy. Nikmatilah. Ingatlah akan tiba waktunya ketika libiranmu selesai dan kamu akan kembali bekerja. Maka kamu akan rindu dengan momen-momen seperti ini. Maka berusahalah untuk enjoy.
Tatkala bekerja, berusahalah fokus kerja. Pikirkan bahwa suatu waktu nanti, liburan akan tiba dan supaya liburan tidak diisi dengen penyesalan tentang kerjaan yang belum beres atau supaya pikiran kita treus-menerus memikirkan apa yang harus kita kerjakan, karena itulah justr kita harus FOKUSLH BEKERJA.

0 komentar:

Posting Komentar