Senin, 13 Juli 2015

KARYAWAN…JANGAN LUPA DARATAN!

Ada kalimat-kalimat lucu dari Cak Lontong yang kini beredar di BBM. Kalimatnya agak panjang, tapi salah satunya adalah,  “Jangan lupa daratan, soalnya kalau kamu lupa daratan terus kamu mau hidup dimana?”
 
Begitu pula, kali ini saya ingin bicara soal karyawan yang lupa daratan!
Adakah? Ada!!!
Nah, mari kita obrolkan dengan kisah kontras yang menginspirasi ini!
 
Inilah kisah soal bekerja yang tidak pernah saya lupakan. Kisahnya demikian….

Alkisah, ada seorang penasihat raja, yang sedang digossipkan. Menurut laporan, ia sering pergi ke gudang makanan. Prajurit yang melihatnya, melaporkan kepada raja dan curiga bahwa ia mencuri makanan disitu. Sang raja tidak percaya, oleh karena raja mengetahui bahwa karakternya selalu baik dan tidak bercela. Namun, karen laporan itu berkali-kali ia terima, maka sang rajapun mengutus mata-mata untuk melihat apa yang dilakukannya di gudang. Akhirnya, seperti yang diceritakan, suatu petang, tampaknya si penasihat raja secara diam-diam masuk ke gudang makanan. Dan mata-matapun mengikuti gerak-gerik si penasihat itu. Lantas, tampaknya si penasihat itu mengganti bajunya lantas mengeluarkan cermin yang ada di gudang itu. Lalu, terlihatlah pemandangan yang menarik. Si mata-mata itu melihat kejadian yang membuatnya sangat terkesan. Si penasihat itu melihat kepada dirinya di cermin sambil berkata, “Lihatlah dirimu. Itulah dirimu pertamakali tiba di sini. Kerja di gudang ini sebagai pejaga gudang. Sekarang, kamu sidah menjadi penasihat raja. Janganlah sombong dan jangan jadi malas. Selalu ingat dengan kondisi masa lalulu dan bersemangatlah bekerja!”. Si mata-mata itupun melaporkan apa yang disaksikannya ini kepada raja dan sang rajapun jadi semakin kagum kepadanya.
 
Kisah ini selalu mengiang-nginag di kepala saya.
Ini adalah kisah tentang kerendahatian yang sangat bagus. Kisah yang perlu diingat setiap karyawan.
Masalahnya, banyak karyawan yang dalam perjalanannya jadi lupa masa lalunya. Setalah mereka bekerja sekian lama, mereka pun menjadi lupa bagaimana mereka pertama kali bekerja. Dibandingkan kondisi mereka dulu, situasinya betul-betul berbeda. Dulu, pertama kali masuk bekerja, mereka sangat rajin dan sangat antusias. Tetapi dengan berjalannya waktu, mereka pun lupa bagaimana kondisi mereka dulu. Jikalau dulu, tanpa disuruh-suruhpun mereka begitu bersemnat bekerja, sekarang, kalau tidak diperintah dan dimonitor, mereka Pun jadi malas dan bekerja dengan terpaksa.
 
Saya pun teringat dengan pengalaman saya sendiri. Setelah melewati masa pendidikan yang menghabiskan banyak biaya, akhirnya saya diterima bekerja. di perusahaan…di Astra. Sungguh pengalaman yang luar biasa. Waktu yang tidak terlupakan adalah tatkala menerima gaji pertama. Rasanya mau menangis menerima gaji tersebut. Bayangkan,selama masa itu saya hanya menghabiskan uang dan untuk pertama kalinya saya bisa mendapatkan uang sendiri. Apalagi, saya berasal dari keluarga yang begitu miskin. Betapa bahagianya. Namun, begitulah. Dengan berjalannya waktu, gaji bulanan yang diterima pun sekedar menjadi sebuah rutinitas. Tidak ada sesuatu yang istimewa lagi. Hingga akhirnya, saya diingatkan kembali betapa berharganya bisa bekerja tatkala saya harus melanjutkan studi S-2 lagi. Saat itulah tanpa penghasilan lagi, kere, dan hanya makan uang dari hasil kebaikan keluarga. Disitulah saya belajar untuk lebih menghargai masa bekerja. Saat itu, saya membayangkan betapa menyenangkannya saat-saat bekerja itu. Bisa punya penghasilan. Bisa menabung dan bisa punya uang untuk mengejar mimpi-mimpi saya. Dan sejak itulah, saya berjanji akan lebih menghargai masa bekerja saya di kelak nanti!
 
Dan betul! Saya berusaha mengingatnya. Dan tatkala bekerja lagi, saya terus menginagt lagi masa-masa susah tanpa gaji. Dan membuktikannya! Karena setelah itu, di beberapa perusahaan saya bekerja, saya pernah mendapatkan predikat karyawan sebagai karyawan terbaik beberapa kali. Dan apa rahasia motivasi saya? Sederhana. Ya itu tadi, bekerja dengan semangat dengan membayangkan terus masa-masa ketika saya sussah dan tidak punya penghasilan!
 
Jangan Jadi Karyawan Yang Lupa Daratan!
Seperti kisah si penasihat raja, saya berusaha untuk mengingat masa-masa susah. Dan itulah yang membuat saya tetap antuasis bekerja. Jadi, meskipun tanpa atasan dan tidak dimonitor, saya tetap mengerjakan tugas saya. Jadi, inipun bisa jadi bahan refleksi kita.
 
Saat ini, ada banyak karyawan yang lupa seperti “kacang yanglupa pada kulitnya”. Akibatnya, mereka melakukan pekerjaan dengan tawar hati. Rasanya hambar. Seperti robot dan tidak punya api motivasinya sama sekali. Seharusnya mereka ingat hari pertama bekerja. Sebenarnya, awalnya saya ingin member judul tulisan ini, “KARYAWAN…INGAT SELALU HARI PERTAMAMU BEKERJA”. Karena, itulah semangat dan motivasi terbesar yang seharusnya selalu kita miliki. Sayangnya, dengan berjalannya waktu. Kitapun lupa!
 
Selain itu, menjadi karyawan yang tidak lupa daratan, berarti juga bersaha tetap rendah hati. Kita tidak jadi angkuh dan sombong serta berprinsip “mentang-mentang” karena posisi kita saat ini. Banyak orang yang jadi terlalu “high profile” setelah mereka bekerja.Mereka lupa bagaimana mereka dulu bersusah payah untuk mendapatkan pekerjaannya (well…ini tidak berlaku buat yang tidak perlu berussah payah untuk mencari kerja ya!). Dan merekapun lupa bagaimana akhirnya semua yang diperolehnya akan dicopot pula darinya tatkala mereka memasuki masa pensiun. Karena itulah, saya sangat percaya, motivasi kerja terbaik adalah selalu mengingat kembali saat-saat ketika kita memulai pekerjaan kita, lantas mengingat pula bagaimana semuanya akan berakhir.
 
Kan sama seperti sebuah benang!
Tarikan awal dan tarikan terakhir itulah yang membuatnya kencang dan kokoh, serta tidak kendor. Makanya begitu pula seharusnya kita di tempat kerja kita. Ingatlah saat-saat pertama, dan akhirnya…ingat juga saat-saat dimana kita akan berakhir. Dua tarikan inilah yang seharusnya membuat kita tetap bersemangat. Itulah yang akan membuat kita nggak lupa daratan!
 
Salam Antusias!
 
***
 
Anthony Dio Martin, "Best EQ trainer Indonesia", direktur HR Excellency, pembicara, ahli psikologi, penulis buku-buku best seller, host program motivasional di salah satu radio terkemuka di Indonesia, host beberapa acara di salah satu TV kabel di Indonesia, kolomnis di berbagai harian dan majalah. Website: www.anthonydiomartin.com dan twitter: @anthony_dmartin

0 komentar:

Posting Komentar