Hobi nonton?
Kalau diberikan skala antara 1 sampai 10, saya mungkin berada di
rentang 7. Jadi bukan termasuk yang maniak, tetapi cukup menikmati. Khususnya
jika ada film yang jadi “hot topic”, yang lagi banyak dibicarakan.
Alasan nonton?
Pertama, supaya saya tidak ketinggalan berita pada saat peserta
training, atau pendengar acara radioku membicarakan soal film tersebut. Selain
itu, film-film juga menjadi salah satu sumber kedekatan saya dengan anak-anak.
Sebab, dengan begitu, kami bisa nonton, menikmati serta membicarakannya
bersama-sama. Something fun!
Nah, salah satu film yang hot topic bulan ini adalh filmnya
Mervel, the Ant Man yang ikut dibintangi actor lawas, Michael Dauglas.
Menurutku, ini film yang cukup menarik untuk ditonton bersama keluarga.
Dan seperti biasanya, (dasar insting motivatornya…), saya mencoba menarik
pelajaran penting dari film tersebut.
Buat Anda yang sudah menontonnya, ayo kita saling berbagi soal
pendapat dan pelajaran Anda dari film ini.
Lalu, kalau menurut versi saya, apa pembelajarannya?
Inilah ke-8 pelajaran yang saya petik dari film “Ant Man” ini.
Pelajaran Pertama:
Bersiaplah, kadangkala orang yang paling
dalam melukai hatimu justru adalah orang yang paling kamu percayai.
Dalam film ini, Dr Hank Pym, si dokter yang menciptakan serum yang
bisa mengecilkan orang, sebenarnya sudah menyiapkan anak didiknya yakni Darren
Cross untuk jadi penggantinya. Tapi, setelah belajar begitu banyak dari Dr Hank
Pym, justru Darren Cross mengkhianatinya. Sebagai seorang guru dan mentor,
pastilah sedih. Tapi begitulah risiko kepercayaan. Dan justru itulah yang palig
menyakitkan. Ketika, kita disakiti oleh orang yang kita merasa paling percayai.
Tapi, berita baiknya adalah janganlah jadi “tawar hati”. Jangan kehilangan
keberanian untuk mempercayai oaring lagi. Toh, akhirnya justru muncullah Scott
Lang, si Ant-Man sejati yang ahhirnya memang pantas untuk diberikan kepercayaan!
Pelajaran Kedua:
Pahlawan dalam film Ant-Man ini adalah Scott Lang, yang sebelumnya
adalah seorang pencuri. Dikisahkan, sebagai seorang pencuri Scott Lang ingin
bertobat. Tapi, kondisi dan situasi memaksanya untuk mencuri lagi. Tetapi,
meskipun latar belakangnya adalah pencuri, ia tetap diberi kepercayaan oleh Dr
Hank Pym untuk menjadi seorang pahlawan. Dan ternyata, kesempatan kedua ini
bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh si Scott Lang. Dan inilah yang kemudian,
mengubah arah hidupnya selamanya. Dari pencuri jadi pahlawan! Intinya,
jangan menyia-nyiakan kesempatan kedua. Jarang ada kesempatan ketiga lho!
Pelajaran 3:
Jangan cepat melabel orang itu JAHAT, sebelum
kamu tahu apa motif tindakan orang itu sebenarnya. Begitupun sebaliknya!
Dalam film ini, tokoh pahlawannya Scott Lang, sebelumnya adalah
pencuri. Namun, kalau diperhatikan Scott Lang mencurinya lebih banyak karena
keadaan. Kisahnya mirip seperti Robin Hood. Pertanyaannya, apakah Robin Hood
itu pencuri atau pahlawan? Dan sebaliknya pula, belum tentu orang itu bisa
dikatakan BAIK, sebelum kita tahu apa motif dibalik kebaikan orang itu.
Misalkan saja, baikkah ini? Menyumbang saat ada bencana tetapi lambang dan
bendera partai dipasang dimana-mana dengan mengundang begitu banyak wartawan?
Baguskah itu? Jadi pelajarannya…jangan cepat melabel seseorang “BAIK” atau
“JAHAT”.
Pelajaran 4:
Film Ant-Man, berbicara tentang teknologi serum yang mampu
menciptakan pasukan maut seukuran semut, bernama The Yellowjacket. Sebuah
teknologi penghancur yang luar biasa, yang kalau jatuh ke tangan orang jahat,
hasilnya bencana. Karena itulah, teknologi apapun, harusnya dikembangkan oleh
orang-orang yang masih punya rasa (empati). Artinya, dengan kepedulian pada
orang lain dan dunia. Dan juga, etika. Etika disini biara soal kebenaran. Tanpa
keduanya, yakni empati dan etika, hasilnya sungguh bisa membawa bencana. Film
ini mengajarkan tentang nilai tersebut.
Pelajaran 5:
Orang cenderung jadi buta matanya, tatkala ia mulai serakah.
Pertimbangan nalar mulai dilupakan. Dam film ini dikisahkan soal tokoh jahat
yakni Darren Cross yang ternyata ingin mengembangkan teknologi pasukan semut
demi kekayaan dirinya. Karena keserakahannya, ia mengkhiatai gurunya, bahkan
rela mengambil langkah apapun, asal percobaan yang dilakukannya bisa berhasil.
Dan begitu pula yang seringkali terjadi dengan orang yang terbutakan oleh
ambisinya. Ia jadi tidak lagi memandang rasa, etika, saudara mauun cintanya.
Asalnya dirinya menjadi kaya, populer, terkenal, cara apapun mampu dia halalkan.
Pelajaran 6:
Rawatlah keluargamu, meskipun kamu merasa tak
punya waktu. Karena ketika kamu punya waktu, mungkin keluargamu tak lagi butuh
perawatanmu.
Film Ant-Man, sebenarnya mengajarkan pelajaran yang baik soal
kepedulian terhadap keluarga. Diceritakan karena sibuk dengan dirinya sendiri
dan segala aktivitasnya, hingga Scott Lang jadi tidak punya banyak waktu untuk
istri dan anaknya. Untungnya, ikatan batin dengan anaknya masih tetap kuat. Dan
di dalam kisah ini diceritakan, tatkala ada pria lain masuk dalam keluarga
mereka, menggantikan posisinya sebagai ayah, barulah Scott Lang kalang kabut.
Karena itulah, film ini juga berkisah bagaimana Scott Lang berjanji dirinya
ingin menjadi ayah dan suami yang lebih baik karena kesalahan-kesalahan yang
dilakukannya di masa lampau. Karena itulah film ini bisa menjadi tamparan buat
kita yang telah berkeluarga. Jangan terlalu sibuk untuk merawat keluarga kita
dengan alasan, “Aku nggak ada waktu sekarang”. Kita tidak akan pernah punya
waktu! Bisa jadi, tatkala tiba saat ketika Anda bilang, “Akhirnya, aku punya
waktu sekarang!”. Saat itulah, anak-anak kita mungkin sudah besar, sudah
mandiri dan tidak membutuhkan kita lagi.
Pelajaran 7:
Menjadikan seorang untuk matang itu butuh
waktu, seperti buat kue. Butuh kesabaran kokinya, bahan mentahnya juga harus
tepat, serta proses berulang kali sampai sempurna!
Ketika Dr Han Pym memutuskan menjadikan Scott Lang sebagai
suksesornya, ternyata tidaklah mudah. Tapi, keputusan sudah dibuat. Karena
itulah film ini berkisah bagaimana Scott Lang dilatih untuk menjadi seorang
Ant-man sejati termasuk kemampuan melakukan telepati dengan semut-semut. Banyak
kesalahan dan hal konyol yang dilakukan, tatkla proses ini terjadi. Bukankah
seperti itu juga kalau kita menyiapkan seseorang?
Hal ini terjadi tatkala kita membesarkan anak-anak. Juga saat kita
di perusahaan. Saat ingin melatih dan mempersiapkan seseorang. Kesalahan bisa
terjadi. Hal-hal yang mengesalkan bisa muncul. Tapi, kalau kita ingin membuat
seseorang jadi matang, itulah proses yang harus kita lakukan. Sungguh harus
banyak bersabar. Tapi, emang sih…bahan dasarnya juga harus bagus. Misalkan
kalau di tempat kerja, kalau bahan dasarnya emang udah salah, bakalan sulit
untuk membuatnya “berhasil”. Bisa sih bisa…cuma waktunya mugkin akan sangat
lama.
Pelajaran 8:
Siapa bilang pencuri tidak bisa jadi
pahlawan? Yang dibutuhkan hanya kesempatan, kepercayaan, kepentingan serta
kebaikan hati.
Iya. Itulah tema terpenting dari film ini. Seorang pencuri,
akhirnya berubah menjadi seorang pahlawan. Dan ada kalimat menarik saat si
Ant-Man, Scott Lang bertemu dengan tokoh jahat Darren Cross-nya. Saat itulah si
tokoh jahatnya, menertawai Ant-Man dan bilang, “Kamu pikir
kamu mau menyelamatkan dunia. Kamu cuma seorang pencuri!” Toh akhirnya film ini sebenarnya
memang bisa diperkirakan, sama seperti film-film Marvel yang lain dimana yang
baik selalu menang. Film ini memang berakhir dimana sang pencuri, akhirnya
berubah menjadi seorang pahlawan. Dan bukan sembarang “hero”, tapi justru
menjadi “superhero”. So apa pelajarannya?
Masa lalu, jangan terlalu jadi kendala dalam hidup kita. Kitalah
yang menulis sejarah hidup kita setiap hari. Mau jadi apa keesokan harinya,
kitalah yang menentukan. Tuhan sudah memberikan banyak anugerah berupa talenta,
kemampuan, kepandaian untuk kita pergunakan. Thank God and use it!
Maka, dengan seijin dari Tuhan, kita bisa menuliskan kembali
setiap skrip masa depan kita. Dan menariknya, setiap kali kita masih dikasih
nafas oleh Tuhan, kita masih bisa mengubah kehidupan kita!
Sooo…that all!
8 pelajaran motivasi daaari film The Ant-Man menurut versiku.
Oya, ngomong-ngomong, saya memiliki versi visualnya. Simak saja di
instagramku: anthonydiomartin dengan #admquote.
Lalu, menurut Anda sendiri yang sdah nonton..apa pembelajarannya?
Ayo, sharingkan.
0 komentar:
Posting Komentar