Selasa, 06 Agustus 2013

MENGAPA SAYA RAJIN MEMBERIKAN TESTIMONIAL BAGI BUKU ORANG LAIN

Barusan, ada sebuah buku baru yang saya berikan testimonial. Atau, ada yang menyebutnya dengan istilah endorsement. Sebenarnya, sama saja. Intinya, kata pengantar singkat berisi komentar ataupun apresiasi terhadap buku yang telah ditulis oleh seseorang. Biasanya, endorsement semacam ini terletak di depan ataupun di belakang buku tersebut. Bentuknya? Kata-kata pujian ataupun komentar untuk buku tersebut! Nah, setiap kali ada rekan atau sahabat, baik yang sudah saya kenal, maupun yang sama sekali belum saya kenal meminta saya member endorsement untuk bukunya….saya selalu ANTUSIAS melakukannya.

Nah, mengapa saya begitu antusias untuk memberikan endorsement positif untuk buku-buku baru karya sahabat-sahabatku? Ini, ada kisahnya.

Semuanya berawal di tahun 2002. Saat itu, untuk pertama kali saya hendak menerbitkan buku melalui Gramedia Pustaka Utama (GPU). Itu adalah buku keduaku. Buku yang diterbitkan lewat penerbit berkualitas. Saya merasa grogi dan cemas! Nah, pihak produksi GPU yang waktu itu dipimpin Bp.Wandi S. Brata, memberi kesempatan pada saya untuk mencari orang yang bisa memberikan endorsement bagi buku saya. Eh, ngomong-ngomong, sedikit intermezzo saja, saya juga ingin lho menghaturkan “TERIMA KASIH” juga pada Pak Wandi S.Brata. Tahukah Anda? Beliaulah salah satu orang yang pertama kali begitu percayanya pada saya hingga saya jadi ikut-ikutan pede dengan bukuku. (Pernah kan Anda bertemu dengan orang yang begitu percaya pada diri Anda hingga Anda jadi terbakar rasa pede Anda?) Nah, itulah Pak Wandi ini. Buku-buku saya akhirnya bisa terbit di Gramedia, berkat Pak Wandi, yang rendah hati, antusias dan juga positif! Itulah testimonial saya tentang Pak Wandi ini!

Nah, kembali ke kisah saya. Akhirnya, ada salah seorang terkenal di Indonesia yang mintakan endorsement-nya. Eh, lebih baik nama dan identitasnya saya sembunyikan ya (soalnya, nggak terlalu penting menurutku). Nah, karena masih culun dan belum tahu banyak soal meminta endorsement, sayapun menulis email panjang meminta kesediaannya memberikan endorsement. Tapi, apa balasannya? Saya mendapat balasan kalimat yang negatif isinya. Menurutnya, buku saya bisa menimbulkan salah persepsi! Dan setelah memberikan kuliah panjang lebar, intinya ia menolak dengan tegas untuk memberikan endorsement buat bukuku. Menurutnya bukuku “biasa-biasa saja” dan tidak luar biasa!

Saya merasa tertampar. Buku itu, tidaklah ditulis dengan mudah. Setahun lebih saya menyelesaikan buku ini. NAMUN, DALAM HIDUP INI KITA MEMBUTUHKAN ORANG YANG TIDAK SETUJU ATAUPUN MENCELA, ATAUPUN MENGKRITIK KITA, UNTUK MEMBUAT KITA TERSADAR DAN LEBIH MAJU!

Sejak itu saya punya dendam. Dua dendam. Dendam pertama, untuk menunjukkan bahwa kulaitas isi buku ini bukan biasa-biasa saja. Kedua, dendam dalam bentuk sebuah janji, “KELAK KALAU AKU SUDAH SUKSES SEBAGAI PENULIS. TIDAK PERNAH SEKALIPUN, AKU AKAN MENOLAK ORANG YANG MEMINTA ENDORSEMENT KEPADAKU. BAHKAN AKU AKAN MEMBERIKAN YANG TERBAIK PLUS DOAKU AGAR BUKU-BUKU ITU BISA MENJADI BEST SELLER!”

Dan itulah yang kini kulakukan.
Setiap kali aku bisa memberikan endorsement-ku kepada rekan-rekan sahabatku yang menuliskan bukunya, dengan tersenyum saya seolah-olah mengepalkan tanganku dan bilang, “Yes!”. Satu dendamku terbalaskan!

Sebenarnya bukan itu melulu sih alasannya. Salah satu, alasan yang lainnya adalah karena saya pun BERTERIMA KASIH kepada banyak penulis, motivator, pengusaha dan orang-orang sukses lainnya yang sempat memberikan testimonial di bukuku. Jadi, sebenarnya saya pun sedang membalas kebaikan mereka, dengan memberikan testimonial saya kepada orang yang lain. Itulah sistem PAY IT FORWARD. Intinya, membalas kebaikan hati seseorang, kepada orang lain yang kita jumpai. Mereka aja mau meluangkan waktu untuk memberikan endorsement dan testimonial yang positif, mengapa saya harus menolak untuk melakukannya buat orang lain? JADI KETIKA KITA MENERIMA KEBAIKAN DARI SESEORANG, KITA SEBENARNYA PUNYA TUGAS UNTUK MELANJUTKAN KEBAIKAN ITU KEPADA ORANG LAIN!

Selain itu, ada sisi penting lainnya!
Begini lho. Saya sangat mengerti sekali psikologis orang yang pertama kali menulis buku. Masih deg-degan, dan ibarat orang yang ingin melahirkan sesuatu buat dunia. Tapi, kebayangkah kalau buku ini dibaca oleh seseorang yang dia anggap role model dan dimintain komentarnya. Tapi, komentar yang muncul adalah komentar negatif?  Bagaimana rasanya? Dunia serasa mau runtuh! Makanya, karena saya sendiri pernah dalam situasi itu. Sayapun sadar, justru para penulis yang melahirkan buku ini harus dimotivasi, didorong bahkan DIDOAKAN supaya bukunya sukses!  SEBUAH BUKU YANG SUKSES, BERARTI BUKU ITU DIANGGAP PUNYA PENGARUH YANG POSITIF BAGI PARA PEMBACANYA! DAN SEBUAH BUKU, PASTI LEBIH PUNYA BANYAK SISI MANFAATNYA! KITA HARUSNYA BERGEMBIRA UNTUK SEBUAH BUKU YANG BISA JADI BEST SELLER!

Nah, sekarang Anda mengerti bukan mengapa saya jadi begitu ANTUSIAS untuk memberikan kata-kata endorsement saya pada buku-buku yang baru akan lahir.

Oya, satu hal lagi….SEKILAS INFO!
Tahu nggak, bagaimana akhir dari riwayat buku saya yang sempat ditolak dan dianggap “biasa saja” oleh si orang terkenal itu?
Pertama, buku itu menjadi salah satu buku  best seller-ku. Dan yang paling luar biasa, isi buku itu sampai sekarang sudah ratusan kali diseminarkan dan masih terus diseminarkan samapi sekarang. Dan rasanya sudah ratusan juta rupiah yang saya peroleh dari ide buku tersebut! So, buku itu ternyata tidaklah “biasa-biasa saja”.  Pasar ternyata menyukainya!

Dan satu info lagi....saya sendiri tidak pernah DENDAM kepada si orang terkenal tersebut. Justru, saya amat BERTERIMAKASIH KEPADANYA. Niatnya sebenarnya baik. Dan justru ada pelajaran berharga yang aku dapatkan darinya. Jadi, dalam lubuk hati kecilku....saya berterima kasih padanya!


Salam Antusias!

ADM (Anthony Dio Martin)

2 komentar:

  1. Pengalaman yang sama saat menyiapkan buku perdana dan mengharapkan endorsement dari salah seorang guru kehidupan yang mengajar saya untuk berubah.
    Alih-alih bukan endorsement atau dukungan yang saya dapatkan, melainkan penolakan dengan tutur bahasa yang sangat lembut.
    Dengan menggunakan alasan Integritas dan Komitment pada keilmuan yang kurang didalaminya.
    Bahkan juga saat saya meminta sedikit catatannya sebagai seorang yang juga pernah menerbitkan buku, yang pastinya mengerti nilai sebuah buku...
    Semoga pengalaman saya juga suatu saat menjadi keberkahan seperti yang pak Anthony dapatkan.
    Salam,

    BalasHapus
  2. Dear Pak Anthony yang baik:

    Thanks buat sharingnya, bagus sekali Pak.
    Nanti boleh ya saya mohon doanya dan juga endorsementnya buat buku saya yang pertama.

    Semoga Bapak semakin sukses dan semakin banyak orang yang diberkati melalui pelayanan Bapak.

    Salam Antusias:

    Bambang Gautama

    BalasHapus