Kamis, 21 Mei 2015

CELEBRATING YOUR BIRTHDAY, CELEBRATING YOUR LIFE!



 
Seorang yang sedang sekarat, menulis sebuah surat kepada sahabat akrabnya. Ia didiagnosa penyakit terminal dimana dokter memvonisnya hanya bisa hidup beberapa bulan lagi. Dalam suratnya ia berkata, “Sahabatku, biasanya aku hanya merayakan kehidupanku setahun sekali. Namun, sejak aku terbaring di rumah sakit. Saya jadi belajar menghargai kehidupan. Apa yang membuatku bertahan adalah kenangan demi kenangan yang indah yang pernah aku lewati. Dan setiap pagi, tatkala aku masih bisa membuka mataku, aku berkata, “Terima kasih atas setiap hari yang masih boleh aku nikmati”. Dan tahukah kamu sekarang. Setiap hari menjadi perayaan buatku. Karena besok, mungkin tidak pernah akan aku nikmati lagi”

Dari kisah diatas, tulisan kali ini ingin kaitkan dengan ulang tahun yang baru saja saya lewati. Dan dari perenungan ulang tahun inilah, saya ingin berbagi soal topik “merayakan” dalam kehidupn kita ini. Sebenanya, ini bukan bicara soal ulang tahun saja, tetapi bisa dikaitkan dengan perayaan apapun dalam kehidupan kita. Sebenatnya, ada ungkapkan menarik dari Oprah Winfred, “Semakin banyak yang kamu rayakan dan hargai, semakin banyak hala yang bisa kamu rayakan dan hargai!” Sungguh kalimat yang menarik untuk direnungkan!


Mengapa merayakan itu penting?
Ada dua alsan sebenarnya. Pertama, ternyata merayakan, apapun, sangat penting bagi keseimbangan kehidupan kita. Kita tidak bisa terus berjalan ataupun terus melakukan apapun. So, celebrating is an important part of living a happy and balanced life.

Kedua, merayakan itu ibaratnya berhenti sejenak dan melihat ke belakang untuk menghargai apa yang telah kita lewati, namun sekaligus melihat ke depan untuk membangkitkan kembali gairah kita dengan apa yang mungkin akan kita alami. Selama ini, kita mungkin bersikap seperti seorang pengendara mobil yang terlalu sibuk menyetir, sehingga jarang menghargai pemandangan kehidupan yang telah dilewati.

Problem soal merayakan
Di negara kita, ketika bicara soal ulang tahun, kebanyakan kita tidak terlalu ekspresif merayakannya. Biasanya hanya makan-makan ataupun berkumpul dengan orang terdekat.  Akibatnya, berbagai perayaan termasuk perayaan ulang tahun kini sekedar menjadi seremonial belaka,  hanya jadi tradisi saja. Selain itu, kalimat merayakanpun menjadi kalimat yang “pasif”. Kita cenderun menunggu diucapin selamat, menunggu pesta kejutan diberikan buat kita.

Harusnya, kalimat merayakan menjadi kalimat aktif juga dari kita. Hingga kini, saya tidak akan pernah lupa betapa terkesannya saya dengan seorang nenek tua penulis dan pembicara handal, yang kini saya sebut “Bunda” yang selalu merayakan ulang tahunnya secara unik. Caranya, ia akan berkunjung ke penjara memberikan motivasi ataupun memberikan seminar denagn megumpulkan para tukang ojek.  Hal ini, sungguh perayaan yang “aktif”!

Selain itu, biasanya perayaanpun banyak yang sifatnya eksternal berupa harapan akan hadirnya kado, karangan bunga, ucapan selamat.  Ketika tidak ada kado, karang bunga ataupun ucapan selamat it, kita pun menjadi sangat terganggu dan kesal. Mungkin saatnya, kita belajar bahwa ulang tahun menjadi perayaan pribadi yang bersifat internal juga.  Bagusnya, perayaan itu juga dinilai dari rasa bersyukurnya Anda, juga melihat dari perasaan Anda soal apa yang sudah Anda capai dalam hidupmu. Ukuran internal ini, justru jauh lebih berharga dari ukuran eksternal untuk mengukur kualitas hidupmu.
Tahukah Anda, ada suatu penelitian yang ironis soal ulang tahun ini. Sebuah penelitian pernah dilakukan, dimana orang diminta menilai seberapa besar kira-kira level kegembiraan yang dirasakan orang yang berulang tahun pada saat itu lantas seberapa besar yang sungguh dirasakan oleh yang berulang tahun.  Ternyata, rata-rata yang menilai orang yang sedang berulang tahun menebak bahwa rasa gembira yang dirasakan bagi yang berulang tahun adalah nilainya 8 atau 9. Tapi, dalam kenyataannya, tatkala yang berulang tahun ditanyakan level kegembiraannya, mereka mengatakan hanya di sekitar 5 hingga 7 saja. Ini menunjukkan bahwa orang yang merayakan biasanya tidak seantusias dan segembira, orang disekelilingnya yang mengucapkan selamat kepadanya. Sungguh ironis!

Tips penting soal merayakan
Mulai sekarang, bicara soal “celebration” atau merayakan, ada baiknya kita belajar dari sebuah prinsip yang saya pelajari yakni kata  “CELEBRATION” itu sendiri. Masing-masing kata itu merupakan singkatan dari filosofi yang bagus.

C, cherish yakni meyayangi dan menghargai orang-orang yang disekitarmu, lebih menyayangi diri kita. Nah, apakah yang kita lakukan untuk hal tersebut? Tantangannya, bagaimana di hari yang berbagaia untuk kita itu, kita pun mencoba lebih menyayangi serta “memeluk” erat orang-orang yang kita sayangi dan kita cintai? Juga lebih menghargai diri kita sendiri?

E, Enthusism. Ingatlah, banyak orang yang hidupnya seperti zombie, tidak punya ekspresi sama sekali. Bagaimanakah di hari yang penting dalam kehidupan kita, justru kita bisa lebih ceria dan merasa lebih hidup? Bagaimanakah caranya agar Anda lebih antusias lagi?

L, Live with Passion, hiduplah dengan penuh gairah. Inilah semboyannya Anthony Robbins yang terkenal. Ingat kembali, ketika pertama kali Anda memulai sesuatu, ketika pertama kali bekerja, menikah, melakukan atau mengalami sesuatu? Bagaimanakah gairah Anda? Bagaimanakah Anda menemukan kembali gairah itu di hari perayaan diri Anda ini?

E, excitement atau kegembiraan Anda. Ingatlah, ada sebuah hukum pertumbuhan hidup (Law of Lifetime Growth) yang mengatakan “Jadikanlah kegembiraan yang kamu rasakan, lebih besar daripada apa yang kamu kerjakan”. Berapa level kegembiraanmu? Bagaimana kamu bisa meningkatkanya?

Belief,  apa yang kamu yakini? Apakah selama ini lebih banyak membatasi ataukah lebih banyak memberdayakan kehidupanmu? Di saat usiamu makin bertambah dan peluang kehidupanmu semakin pendek, terlalu sayang kalau hidup kita lebih banyak dibatasi oleh keyakinan salah yang kini membatasi dirimu. Bagaimana mendobraknya?

R, rejoice.  Ayo,tunjukkan sukacitamu, bergirang dan bersemangat! Ini adalah hari yang terlalu penting, untuk bermurung durja dan berduka cita.

A, attitude dan action. Ingatlah pepatah,  sikap kita akan menentukan ketinggian kita! Apa sih masukan soal sikap negatif yang kamu pernah terima? Bagaimana Anda bisa belajar mengubahnya?

T,  time, bagaimana kita akan melewatkan hari-hari kita beriktunya. Terutama soal bagaimana Anda ingin memanfaatkan waktumu lebih efektif? Jangan-jangan waktumu terlalu banyak habis untuk tontonan, game, aktivitas sepele, iseng yang sebenarnya tidak punya nilai tambah. Ingat lho, kehidupan Anda yang sesungguhnya sebenarnya bertambah pendek.

I, imagination yakni bagaimana kita membayangkan hari-hari yang akan kita lewati berikutnya? Bagaimana Anda membangun keinginan dan imaginasi soal apa yang kamu akan lakukan dan capai?

O, opportunity, ini bicara soal bagaimana kita melihat kesempatan-kesempatan yang masih tersedia di depan kita? Seberapa keberanian Anda untuk mau mengambil risiko dan melakukan sesuatu yang bisa mengembangkan hidupmu?

Dan akhirnya, N, now, yakni bagaimana Anda belajar hidup “kini dan disini”. Apakah Anda banyak menghabiskan waktu untuk menyesali atau hanya bermimpi tentang sesuatu? Ataukah Anda mencoba melakukan sesuatu serta mulai beljar lebih enjoy dengan hidup Anda?

Ayo rayakan ulang tahunmu. Tapi, lebih penting lagi, rayakanlah hidupmu dengan lebih berarti!



Anthony Dio Martin. "Best EQ trainer Indonesia", direktur HR Excellency, ahli psikologi, speaker, penulis buku-buku best seller, host program Smart Emotion di radio SmartFM Jakarta. Twitter: @anthony_dmartin dan fanpage: www.anthonydiomartin.com/go/facebook, website: www.hrexcellency.com)


0 komentar:

Posting Komentar