Kamis, 29 Januari 2015

REKAN KERJAKU BOSSY BANGET! Smart Emotion Radiotalk, 29 Januari 2015


Seringkali di kantor atau di organisasi, kita menghadapi rekan selevel, yang sikapnya bossy banget. Biasanya ciri-ciri mereka itu suka ngatur ini dan itu, dan suka main perintah. Lebih parahnya lagi, sang bossnya aja nggak segalak dia. Itulah tipe “Rekan Kerja Bossy”. Nah, bagaimanakah kita memiliki kecerdasan emosi mnghadapi situasi ini?

Tipe Rekan Kerja yang Nyebelin, selain Bossy ini:
·       Tipe Childish (apa-apa nggak tahu, dependent);
·       Tipe Sok Tahu (padahal salah dan dianya nggak tahu);
·       Tipe Bermuka Dua (di depan boss dan di depan kita bisa beda banget);
·       Tipe Penggossip (apapun diceritakan, pasti bocor);
·       Tipe Penjilat (cari muka sama boss);
·       Tipe Egois (cuma mikirin dirinya sendiri, cari selamat, orang lain dikorbankan);
·       Tipe Pelit (suka manfaatin orang untuk beli ini itu, tapi nggak mau rugi);
·       Nah,…ada juga tipe bossy! 

WARNING: Bedakan rekan bossy sama yang intensinya baik, organizer atau motivator! (“Ayo semangat dong vs Kok, meja kerjanya berantakan sih?)
Gimana sih Ciri-ciri Rekan yang Bossy itu?

(1) Posisinya sejajar dengan kamu, tapi dia suka memerintah orang lain termasuk yang setara dengannya (ambil inisitif perintah orang, boss aja nggak gitu!)
(2) Sok ngatur orang lain seenaknya, tanpa memperhatikan kepentingan orang lain (suruh orang ganti shift, suruh orang kerjain yang dia nggak mau)
(3) Bahasanya memerintah orang lain (kalimat perintah), kadang dengan gesture: nunjuk-nunjuk, berkacak pinggang (gayanya lebih boss daripada boss)
(4) Suka memanfaatkan orang lain khususnya rekan kerja untuk kepentingannya

“Aku bete banget sama rekan kerjaku. Hobinya merintah ini itu. Masa kita disuruh gerjain sebagian besar tugasnya, sementara dia sendiri malah ‘sibuk’ mencari gosip terbaru para seleb di internet. Padahal, kan, kita dan dia bekerja sebagai satu tim!”
 
Macam-macam Tipe BOSSY:
(1) Type Bossy Centeng “Tk pukul” (pake kalimat suruh orang ini itu);
(2) Type Boss Penolong (Kesannya nolong tapi suruh orang kerjain ini itu);
(3) Type Bossy Manipulatif (manfaatkan orang utk kerjain kerjaannya);
(4) Type Bossy Bully (mengancam sambil menyuruh);
(5) Type Bossy Tukang Comment (Eh, luka bedaknya agak tipisan dong, etc);
(6) Type Bossy Situasional (deadline!)

Gimana Bisa Tahu Seseorang Bossy itu nggak? Jangan-jangan saya???
·       Ada tesnya, jawab YA atau TIDAK, serta berapa SERING?
(1) Pernahkah kamu merasa sah-sah saja menyuruh rekan kerjamu melakukan sesuatu, karena kamu merasa kamu mewakili bossmu untuk menyuruh dia, padahal bossmu nggak menyuruh begitu sih?
(2) Apakah kamu merasa menaikkan suara untuk menyuruh rekanmu melakukan sesuatu karena kamu merasa dia perlu mengerjakannya
(3) Apakah kamu sering meminta rekan kerjamu melakukan sesuatu pekerjaan bahkan pekerjaanmu, tanpa berkata “tolong” lagi karena menurutmu basa-basi aja.
(4) Apakah kamu pernah memarahi rekan kerjamu soal pekerjaan dia di depan banyak orang?
(5) Apakah kamu merasa bossmu kurang tegas sehingga kamu yang harus mewakili bossmu memerintah rekan sekerjamu?

Warning: Semakin banyak IYA dan semakin SERING…waspadalah!
Kenapa Ada Orang Yang Suka Bossy?
(1) Merasa diri lebih tahu VS loe nggak tahu apa-apa
(2) Merasa lebih senior VS loe lebih ijo
(3) Merasa lebih dekat dengan boss (sahabat, kerabat, dll) VS loe nggak punya akses
(4) Merasa lebih disayang oleh boss VS loe bukan siapa-siapa di mata boss
(5) Merasa lebih powerful dari boss (kejadian di perusahaan Jepang, karena dia adalah orang serikat kerja)
Faktor Psikologis tambahan: Biasa dulunya diperintah jadi kini memerintah, Kenikmatan dengan mem-bully orang, merasa apapun yang dilakukan nggak akan diapa-apain sama boss!

Penelepon:
Pak Eko
Kami mau membagi pengalaman, kami punya tim kerja, salah satu ada yg Bossy sekali, suka semena-mena, akibatnya teman team lain pada resign, sudah dilakukan berbagai cara, sepertinya sulit pekerja ini utk berubah. Dengan kurangnya orang, tetapi volume kerja tetap sama sehingga pekerja Bossy ini merasa kelimpungan dan menyadari bahwa apa yang terjadi semua karena dia. Ini menjadi Shock Therapy baginya sehingga dia bisa memperbaiki diri untuk bisa berjalan bersama team lagi.
Apa Tipsnya Menghadapi Rekan Kerja Yang Begini? Harus BOSSY!!
·       B: Beri muka yang menunjukkan kita nggak suka & tegas, “Sorry ya gue nggak bisa”
·       O: Open feedback kepada dia, tentang pendapat kita soal sikapnya, tapi bersikap emosional
·       S: Sepakati dengan rekan kerja untuk memberikan pelajaran buat dia
·       S: Sampaikan kepada boss kalau perlu (ceritakan dampaknya, bukan hanya keluhan)
·       Y: Yakinkan dan Tegaskan bahwa kita setara, dan aku tidak terima perintah kerja dari kamu!
Bagaimana Kalau Boss Cuek?

“Saya punya rekan bossy tapi boss cuek. Akhirnya, sikap saya adalah ketika dia kasih perintah, saya pastikan dengan boss lagi. Kalau boss setuju saya lakukan, kalau tidak saya bilang boss nggak setuju. Malahan, beberapa pekerjaan yang dia suruh ke saya, saya kerjakan dan hasilnya saya laporkan ke boss. Eh malahan boss jadi melihat kompetensi saya. Jadi ibaratnya, inisitif kerjanya dari teman bossy itu, tapi saya juga diapresiasi”

·       Pastikan sekali lagi dengan boss apakah memang dia mengerti tentang perilakunya
·       Waktu sampaikan kepada bosss, kalau perlu sertakan pendapat temen-temen (kalau perlu bersamaan) dan dia tahu mengenai efeknya terhadap bisnis
Tips Buat Yang Suka Bossy?
·       Ngapain nyuruh2 orang kerja, sementar boss aja nggak? Habis-habiskan energy dan orang nggak senang? Kalau mau lewat boss aja!
·       Ingat, suatu ketika kamu akan kena getahnya. Bossy itu kayak boomerang, suatu ketika akan kembali ke kamunya! Kamu ketus sama orang, orangpun jadi nggak respek dan akan ketus sama kamu!
·       Nggak enak jadi orang yang dibenci karena sikapmu! Ingat!
Beritahulah mereka dengan sikap asertif dengan cara 3S:
Saat kamu ….
Saya merasa ….
Saya ingin…

0 komentar:

Posting Komentar