Andy Mackie adalah salah seorang penyanyi music
country. Dia menderita sakit yang parah. Setelah 9 kali operasi, dia nggak
tahan lagi dengan 15 pengobatan yang dokter lakukan kepadanya. Dokter pun sudah
memberikan vonis maut untuk penyakitnya.
Lantas, sesuatu yang luar biasa ia lakukan. Daripada membelanjakan uangnya untuk
obat, akhirnya Andy si “manusia harmonica” ini membeli 300 harmonika untuk
dibagikan. Dan sesuatu yang menarik pun terjadi. Andy tidak meninggal. Jadi, bulan
berikutnya ia membeli lagi harmonika yang ia bagikan dari sekolah ke sekolah.
11 tahun ia lakukan dan ada sekitar 16,000 harmonika yang telah ia sumbangkan. Dan
Anda tahu? Andy Mackie akhirnya meninggal di usia 73 tahun.
Sebuah pelajaran menarik dari orang yang mau
meninggal dan sekarat, seperti si Andy Mackie ini. Pada detik-detik terakhir
dalam hidupnya, justru ia memberikan hidup dan waktu serta “uang”-nya untuk
orang lain. Tampaknya, itulah yang membuat Tuhan bermurah hati padanya pula dengan
memberinya umur yang masih panjang. Tapi saya rasa, bukan itu point
terpentingnya. Point terpentingnya adalah pada saat kita terpuruk, sakit dan bermasalah,
seringkali kita jadi ‘menyendiri’, meratapi serta menangisi penderitaan kita.
Kita ingin seluruh dunia meratapi kita. Tapi, yang paling luar biasa adalah
mereka yang tetap tegak berdiri, tetap positif dan memberikan sisa-sisa energi terakhirnya
untuk membantu, menolong dan memberikan “kepingan terakhir” dirinya bagi orang
lain. Usia lanjut adalah bonus ektra dari Tuhan. Tetapi, kalaupun tidak
mendapatkan bonus usia ekstra, Andy akan meninggal dengan bahagia, tatkala
menyadari di akhir hidupnya, ia masih sempat membuat orang lain tersenyum
dengan apa yang dimilikinya. Terus terang, inlah akhir kematian yang saya
inginkan. Tidak dengan meratap melainkan dengan senyum, karena di saat-saat
terakhir masih bisa membuat orang lain bisa tersenyum pula.
Salam
Antusias!
-Anthony
Dio Martin
www.hrexcellency.com
@anthony_dmartin
0 komentar:
Posting Komentar