Be My HERO!
Pahlawan Masa Dulu dan Sekarang!
Namun dimasa sekarang, rasanya bagi kita akan sulit untuk menemukan pahlawan seperti itu lagi. Apalagi, di era sekarang tidak ada lagi pertempuran dan peperangan di Tanah Air kita. Ini, bukan lagi masa perang dimana orang melihat profil pahlawan seperti dalam cerita sejarah. Makin sulit untuk melihat seorang pahawan yang mengangkat senjata, berjuang hiup dan amti demi tanah airnya. Masa perang telah lama usai.
Tetapi...masih
bisakah kita melihat PAHLAWAN dalam kehidupan kita sehari-hari? Yang jelas, kita
semua sadar bahwa hal-hal yang perlu diperjuangkan, terus-menerus akan tetap
muncul dan tetap ada. Kita semua masih punya mimpi, punya harapan dan punya
perjuangan dalam diri kita dan kita menginginkan kehidupan dan kondisi yang
lebih baik. Dan itulah sebenarnya yang diperjungkan oleh PAHLAWAN MASA SEKARANG
ini.
Inilah Pahlawan Masa Sekarang!
Seorang Ibu yang kehilangan suaminya. Tetapi, penuh tekad membesarkan anak-anaknya sendirian. Berjuang, dan bersusah payah sehingga anaknya bisa bersekolah dan sukses. Dan si Ibu itu sama sekali tidak mengeluh. Bukankah Ibu itu layak disebut sebagai pahlawan?
Atau seorang pimpinan yang berusaha sekuat tenaga menyelamatkan bisnisnya. Karena tahu bahwa ia sedang memberi makan bagi puluhan dan ratusan orang. Dengan niat yang tulus ia berjuang! Bukankah ia pun dapat disebut sebagai PAHLAWAN? Khususnya bagi karyawan-karyawannya.
Seorang pejabat yang duduk di DPR. Sementara koleganya banyak terlibat dalam poyek palsu, jalan-jalan fiktif dan terbiasa menerima suap. Namun, dengan tegar ia tegak diatas prinipnya. Tidak ingin makan dari uang yang bukan haknya. Tidak ingin memberikan makan kepada keluarganya dengan uang haram yang bukan miliknya. Sekalipun, untuk itu ia harus berkeringat dingin melawan semua godaan maupun cibiran dari rekan-rekannya, serta terus memperjuangkan sesuatu yang baik bagi masyarakat melalui ide dalam undang-undang yang dihasilkannya. Bukankah ia tepat disebut PAHLAWAN?
Let’s Be A Hero!
Let's become a HERO. Menjadi Pahlawan, bukan dengan hal-hal yang spektakuler tetapi dengan melewati segala kesulitan, masalah, penderitaan kita tanpa mengeluh. Sementara, kita sendiri mengorbankan diri kita untuk sesuatu yang lebih baik bagi diri kita maupun orang-orang yang kita kasihi. Itulah bentuk kepahlawanan sederhana. Demi suatu tujuan yang mulia. Sehingga kita pun bisa menjadi teladan bagi orang disekitar kita. Sebab saya sendiri percaya sekali bahwa kepahlawanan sebenarnya dimulai dari keteladanan.
Dalam salah satu sharing tentang tokoh inspirasipnal yang mengubah kehidupan mereka, seorang remaja berkata, “Saya kagum dengana ayahku. Posisinya biasa-biasa saja kalau dibandingkan dengan bapak teman-temanku yang lain. Tapi bapakku selalu menciumi dan mengantarkanku ke sekolah dengan motor bututnya. Ayahku tak kenal lelah bekerja di warungnya dan selalu tersenyum dan suka bercerita dengan para pelanggannya. Pulangnya ia berusaha menemaniku belajar, meskipuna ia sendiri tidak bisa mengajari saya. Dialah PAHLAWAN-ku"
Semoga dengan perjuangan, talenta dan perbanan kecil yang sehari-harinya kita lakukan, kita bisa menjadi PAHLAWAN bagi orang disekitar kita.
Inspirasi HARI PAHLAWAN 10 November 2012
"Anda yang melewati segala tantangan,
kesulitan dan penderitaan. Melewatinya dengan hati berdarah-darah. Tetapi
kemudian muncul lagi dengan kepala tegak. Sebenarnya, Anda telah menjadi
seorang PAHLAWAN".
Pahlawan Masa Dulu dan Sekarang!
Sejarah
selalu mengajari dan menghibur kita dengan kisah kepahlawanan yang dramatis. Mereka
yang bertempur, mereka yang mengorbankan nyawanya, mereka yang dengan gagah
berani berjuang untuk sesuatu yang lebih besar dari dirinya sendiri. Demi bangsa.
Sungguh tindakan yag sangat heroik. Bayangkan mereka rela meninggalkan
keluarga, berdiri dengan senjata, tak menghiraukan bahaya bahkan nyawanya.
Kebayang nggak, kalau sekarang ini, kita dituntut untuk melakukannya? Membawa
senjata, trus tiarap diantara desingan peluru yang setiap saat bisa mengambil nyawa
kita. Bagi saya, SUNGGUH TAK TERBAYANGKAN untuk melakukan hal seperti itu!
Namun dimasa sekarang, rasanya bagi kita akan sulit untuk menemukan pahlawan seperti itu lagi. Apalagi, di era sekarang tidak ada lagi pertempuran dan peperangan di Tanah Air kita. Ini, bukan lagi masa perang dimana orang melihat profil pahlawan seperti dalam cerita sejarah. Makin sulit untuk melihat seorang pahawan yang mengangkat senjata, berjuang hiup dan amti demi tanah airnya. Masa perang telah lama usai.
Seorang Ibu yang kehilangan suaminya. Tetapi, penuh tekad membesarkan anak-anaknya sendirian. Berjuang, dan bersusah payah sehingga anaknya bisa bersekolah dan sukses. Dan si Ibu itu sama sekali tidak mengeluh. Bukankah Ibu itu layak disebut sebagai pahlawan?
Atau seorang pimpinan yang berusaha sekuat tenaga menyelamatkan bisnisnya. Karena tahu bahwa ia sedang memberi makan bagi puluhan dan ratusan orang. Dengan niat yang tulus ia berjuang! Bukankah ia pun dapat disebut sebagai PAHLAWAN? Khususnya bagi karyawan-karyawannya.
Seorang pejabat yang duduk di DPR. Sementara koleganya banyak terlibat dalam poyek palsu, jalan-jalan fiktif dan terbiasa menerima suap. Namun, dengan tegar ia tegak diatas prinipnya. Tidak ingin makan dari uang yang bukan haknya. Tidak ingin memberikan makan kepada keluarganya dengan uang haram yang bukan miliknya. Sekalipun, untuk itu ia harus berkeringat dingin melawan semua godaan maupun cibiran dari rekan-rekannya, serta terus memperjuangkan sesuatu yang baik bagi masyarakat melalui ide dalam undang-undang yang dihasilkannya. Bukankah ia tepat disebut PAHLAWAN?
Let's become a HERO. Menjadi Pahlawan, bukan dengan hal-hal yang spektakuler tetapi dengan melewati segala kesulitan, masalah, penderitaan kita tanpa mengeluh. Sementara, kita sendiri mengorbankan diri kita untuk sesuatu yang lebih baik bagi diri kita maupun orang-orang yang kita kasihi. Itulah bentuk kepahlawanan sederhana. Demi suatu tujuan yang mulia. Sehingga kita pun bisa menjadi teladan bagi orang disekitar kita. Sebab saya sendiri percaya sekali bahwa kepahlawanan sebenarnya dimulai dari keteladanan.
Dalam salah satu sharing tentang tokoh inspirasipnal yang mengubah kehidupan mereka, seorang remaja berkata, “Saya kagum dengana ayahku. Posisinya biasa-biasa saja kalau dibandingkan dengan bapak teman-temanku yang lain. Tapi bapakku selalu menciumi dan mengantarkanku ke sekolah dengan motor bututnya. Ayahku tak kenal lelah bekerja di warungnya dan selalu tersenyum dan suka bercerita dengan para pelanggannya. Pulangnya ia berusaha menemaniku belajar, meskipuna ia sendiri tidak bisa mengajari saya. Dialah PAHLAWAN-ku"
Ketika
mendengarkan sharing anak remaja tersebut, saya hanya merenung, bagaimanakah
anak-anakku kelak bisa menyebutku sebagai Pahlawannya? Apakah aku akan disebut
sebagai pahlawannya? Bagaimanakah caranya agar aku bisa menjadi pahlawan bagi
mereka? Keteladanan dan nilai-nilai apakah yang bisa kuwariskan.?
Semoga dengan perjuangan, talenta dan perbanan kecil yang sehari-harinya kita lakukan, kita bisa menjadi PAHLAWAN bagi orang disekitar kita.
Selamat
merayakan HARI PAHLAWAN!
*tweet:
@anthony_dmartin
*fanpage:
www.anthonydiomartin.com/go/facebook