Kamis, 01 Maret 2012

BAGAIMANA MEMBANGUN BRAND ANDA?

SmartEmotion Radiotalk oleh Bp Anthony Dio Martin
di SmartFM, Kamis 1 Maret 2012 (jam 7.00-8.00 pagi)

(Dirangkum oleh Bp.Eka Wartana) 


Pak Anthony Dio Martin baru balik dari Malaysia. Beliau berada di Malaysia selama 10 hari menghadiri pertemuan para trainer international di Kuala Lumpur. Branding adalah salah satu topic yang dibahas disana, yang juga menjadi topic kita pagi ini.

Ada dua kasus menarik yang didapat dari KL:

KFC. Seorang pelanggan marah marah karena pelayanan petugasnya terlalu lama. Petugas itu kemudian keluar dan memukul pelanggan itu. Penanganan masalah itu terlalu lama sehingga KFC USA ikut turun tangan.

Toyota. Walaupun belum sampai terjadi kecelakaan, karena ada kekurangan tehnis, Toyota menarik kembali 500 ribuan mobil untuk diperbaiki. Tindakan Toyota ini menciptakan citra (image) yang baik dimata pelanggan.


Pak Anthony Dio Martin juga baru selesai memberikan training Coaching & Counseling bersama Pak Max Sandy yang dihadiri oleh sekitar 50 orang. Pagi pagi tadi Pak Martin sudah menerima satu email yang manis, dari seorang pesertanya, Bp Erick Iskandar, yang menyatakan beberapa kekagumannya terhadap Pak Martin dan Trainingnya:
·       Sangat terkesan dengan semangat, gairah dan energy dari Pak Martin.
·       Merasa terinspirasi oleh training ini.
·       Sebagai Trainer muda, merasa mendapatkan Role Model: Pak Martin.
·       Pulang training dengan membawa manfaat yang sangat besar.
Tanggapan Pak Martin buat Erick: Appreciation is the nature of maturation. Kemauan orang untuk memberikan apresiasi menunjukkan kematangan seseorang. (jadi, supaya jangan jadi orang yang ‘mentah’ alias kurang ‘matang’, berikanlah motivasi kepada orang lain melalui apresiasi yang tulus)


Seberapa penting branding bagi seseorang? Branding adalah bagian dari kecerdasan emosional tentang bagaimana kita ‘memasarkan’ diri kita. Suka atau tidak, kita seringkali menilai orang lain, juga dinilai oleh orang lain. Branding penting karena inilah persepsi orang lain terhadap kita. (branding/ trade mark: memasang ‘merek/label’ dimata orang lain…)

Terkadang satu hal kecil bisa memengaruhi bagaimana penilaian orang terhadap diri kita. Cara kita mengirim email, cara berpakaian, akan menimbulkan kesan tertentu. Pernah ada seseorang yang berpakaian lusuh, dikira office boy dan diperintah oleh seorang peserta training. Ternyata, dia itu adalah Trainer nya…..(Sungguh tragis! Selain bobot ilmu, penampilan juga penting rupanya….pesan moralnya: jangan menilai orang dari penampilannya – jadi boleh boleh aja dong berpenampilan sesuka kita….? Nah lumayan bingung ‘kan…? ;-)).

Branding Test.
Tanyakan 3 hal tentang pendapat orang terhadap diri kita. Contoh 3 kata dari Pak Martin tentang Mbak Riri: semangat, ceria, baik hati. Semangat Mbak Riri ketika berbicara, tawanya yang renyah (krupuk ‘kali…;-)) dan keterlibatannya membantu orang yang terabaikan, adalah hal hal yang menggambarkan sosok seorang Riri Artakusuma.    

Jenis Branding.
External Branding: apa yang kita munculkan keluar, apa yang bisa mempromosikan diri kita kepada orang lain.

Internal Branding: bagaimana kita melihat diri sendiri.

Yang mana yang lebih penting? Keduanya harus selaras. Jurang perbedaan antara keduanya bisa menjadi masalah.


2 Hal Penting Bagi Branding Anda:

2C: Competency + Credibility.

Competency adalah kemampuan, expertise kita.

Credibility adalah bagaimana kita memasarkan diri kita sehingga menimbulkan kepercayaan orang.

Mempromosikan diri: mengutarakan inilah diriku, ini service yang mampu kita berikan. Contoh yang dilakukan oleh Pak Martin tentang branding: passion beliau tentang EQ, memperjuangkan supaya EQ bisa dikenal dan dimasayarakatkan secara nasional. Setiap hari beliau mempromosikan apa yang beliau tahu, bukan tentang dirinya, melalui FB, Twitter, tulisan di majalah, dan lain lainnya. Branding menyangkut 2 C: Competency & Credibility.

Tips Pak Martin:
·       Jangan hanya Credibility Menjul tetapi tidak punya Competency. Sehebat-hebatnya menjula, inga dong Competency. Banyak yang pintar menjual, tetapi pas diminta untuk memberikan servisnya, hasilnya payah (ini bisa merusak brandingmu)
·       Give and Take, bukan Take & Give. (beri dulu baru mintajadi impas dong…? ;-)). Apa yang kita berikan kepada dunia akan dikembalikannya kepada kita.
·       Menyembunyikan pengetahuan dari orang lain dan hanya untuk kepentingan sendiri, adalah tanda orang yang bermental kekurangan (Scarcity Mentality…..kayak ‘scar’ yang mencoreng mukanya….lawan dari Abundance Mentality, asas berkelimpahan…semuanya kebagian kok, gak usah berebutan…..)


Ada satu cara bagus untuk meningkatkan 2 ‘C’ kita, yaitu dengan mengikuti training:

Trainer In Action (Sertifikasi International: ELT)
12-15 March 2012
Registrasi: 021 351 8505
Bonusnya banyak sekali, termasuk bekal bekal yang diperlukan para Trainers. Training ini mengajarkan bagaimana membangun brand sebagai trainer. Training ini bersumber dari MWS: Mini Workshop Series. Salah satu trainer dari MWS menjadi juara 1 dalam kontes training internasional di Australia. MWS adalah satu lembaga yang memperjuangkan supaya perusahaan mempunyai trainer internal. Dengan begitu perusahaan tidak selalu harus memakai trainer external trainer. Biaya training perusahaanpun dapat dihemat.  



Membangun Branding.
1.     Branding harus dimulai dari sadar diri sendiri dulu. Branding Anda seperti apa.  
2.     Tanya orang 3 kata yang menggambarkan persepsi orang tentang Anda. Atau check di Google: ketik nama lengkap Anda yang dikasih tanda petik (misal: "Anton"), klik enter, lihat seberapa banyak hits untuk nama anda (ADM: 54 ribuan…!). Tapi hati hati karena orang klik bisa karena hal yang bagus, bisa juga karena hal yang jelek.

3E Tentang Branding:

·       Exposure. Bagaimana pandangan orang tentang kita.

·       Experience. Bagaimana pengalaman orang berinteraksi, berkomunikasi dengan kita.

·       Engage. Bagaimana kelanjutannya, apakah orang masih mau kenal kita lebih lanjut atau tidak.


Diskusi Telpon/ SMS.

Branding Yang Kurang Dan Yang Berlebih. (Bp Taufik). Ada orang yang tidak punya sesuatu tapi selalu mencitrakan dirinya sebagai ‘punya sesuatu’. Tidak tahu tentang leadership atau tentang computer, tapi dia bicara sedikit tentang hal itu, seakan dia tahu banyak. Sebaliknya ada orang yang memiliki sesuatu, tapi tidak pandai branding sehingga dia terjebak dalam persepsi orang lain yang kurang bagus.

ADM: Setiap apa yang kita lakukan ada konsekuensinya. Kalau apa yang dikatakannya ternyata tidak sesuai, maka ini akan berdampak pada branding dia sendiri. Ungkapan “Fake IT Until You Make It” (berpura puralah terus sampai Anda betul betul mampu melakukannya), tidak disetujui oleh Pak Martin karena perlu ada kedalaman pengetahuan yang mendasarinya. (in depth). Orang bisa termotivasi dengan cara ini, tapi cepat atau lambat orang akan tahu juga seberapa dalam pengetahuan kita tentang hal itu.

Pak Anthony Dio Martin sendiri diberi title “The Best EQ Trainer Indonesia” oleh Gramedia. Dengan title itu, beliau harus bisa menjawab segala pertanyaan hal tentang EQ. Kalau tidak, branding beliau akan terpengaruh.

Branding: IQ atau EQ? (Bp Bambang). Pengaruh kualitas diri dengan sikap memberi atau menerima. ADM: Ini menyangkut keduanya, IQ dan EQ: Competency & Credibility (seperti keterangan diatas tentang 2 C). Kita harus memberi dulu, baru menerima. Ini mempengaruhi kredibiitas kita.

Nila Dan Susu (Bp. Harry). Pepatah: Karena nila setitik, rusak susu sebelanga, bisa terjadi dalam usaha branding. Penampilan bagus, tapi ada lubang kecil di baju. Beliau menceritakan dengan terus terang tentang kekurangan itu kepada audiens. Tanggapan audiens malah bagus, dan rasa PD beliaupun meningkat kembali.

ADM: Pada umumnya manusia adalah pemaaf. Pengakuan atas kesalahan yang dibuat akan dimaafkan. Dalam training tentang Stress Management, Pak Martin cerita bagaimana, saat kaos kakinya dibuka, ternyata ada bolongnya. Komentar beliau: “Kaki saya lagi butuh oxygen nih…..”. Kalau kita bisa menceritakannya dengan rendah hati, orang akan memaafkan. Sikap defensive malah mengundang serangan lebih gencar dari orang lain. Minta maaf sajalah. (ha ha ha ha, jawaban yang lucudijahit lagi aja, Pak……nanti kalau kurang oxygen, dikipas kipas…..uuuh, baunya jadi nyebar kemana mana….;-)).

Branding Ke Atasan Atau Bawahan? ADM: Lebih baik ke atasan karena atasan yang menentukan gaji( dari sisi politis), tapi jangan melupakan bawahan juga. (yah……, cuma atasan dan bawahan yang disebut, kasihan golongan menengah, gimana nasib si middle managers ya….?)

Sales = Jual Diri. ADM: Sell yourself before you sell your product. Jual diri anda dulu sebelum menjual produk anda. Kalau pelanggan sudah suka kepada kita, maka kecenderungannya, lebih mudah menjual produk kita.

Pertimbangan Lingkungan.

ADM: Ada 3 hal yang perlu diperhatikan: apa yg ditampilkan, bagaimana menampilkannya, kepada siapa kita tampilkan (bagaimana lingkungannya). Contoh: main biola terlalu keras pada lingkungan yang tidak suka biola, kurang pas. Branding harus disesuaikan dengan lingkungan.



Kesimpulan:

·       Dengan Branding yang bagus, tidak usah kuatir kena PHK, pasti ada yang menampung kita atau bahkan pasti tidak di PHK. Orang akan percaya kepada kita dan membeli produk kita.

·       Mari kita yakin, rasakan: Anda adalah The Walking Brand. Apapun yang Anda lakukan, apakah selagi menyetir, berbicara, Anda membawa Brand Anda.



Komentar Serius

·       Meniru Brand. Bedanya meniru branding diri dan branding produk: kalau meniru brand/ merek orang lain, maka kita akan dituntut dipengadilan; tapi meniru cara branding orang yang sukses, membawa kita menuju sukses juga…….Lebih baik lagi: temukan cara unik kita sendiri untuk branding. (contoh branding MindWeb: Berpikir Tanpa Mikir)

·       Semua Brand/ Merek punya harga. Branding yang baik akan menaikkan dua harga kita: harga diri dan harga pasar alias bayaran kita. Saran: hindari ‘harga’ yang satu ini: harga mati, karena disamping tidak fleksibel juga statis….gitu gitu aja, gak maju maju….
Notes akhir dari Anthony Dio Martin:
Thanks untuk Pak Eka Wartana, yang secara rutin setiap hari Kamis, dengan setia menuliskan rangkuman ini.

2 komentar:

  1. Bagus sekali!! Hebat. Saya sangat setuju, ya dengan Pak Anthony. Salam Enthusias dari kami semua di Malaysia.

    BalasHapus
  2. Thanks to Nellie Amirah Lim, my great mentor who share so much things about Branding during my trip to Malaysia.

    BalasHapus