EQM Goes to Campus, 19 – 20 Juli 2013, The Boulevard Apartment, Jakarta

Info berharga untuk keluarga,rekan kerja yang punya anak kuliahan,pastikan mereka program ini sebelum lulus kuliah! Bagi Anda para mahasiswa,pastikan Anda mengikuti program seharga jutaan rupiah ini dengan harga mahasiswa!

EQM Goes to Campus, 19 – 20 Juli 2013, Apartment The Boulevard, Jakarta

Kesuksesan terbukti dialami oleh mereka yang memiliki KECERDASAN EMOSI yang tinggi. Banyak orang yang hanya mengandalkan IQ berakhir menjadi orang-orang yang gagal, bahkan dijauhi dalam lingkungan pergaulannya. Bahkan, banyak yang tinggi IP (Indeks Prestasinya) tetapi gagal dalam karirnya di tempat kerja.

Bagi Anda orang tua, pastinya tidak ingin anak Anda menjadi orang seperti itu, bukan?
Bagaimana menyiapkan diri Anak Anda setelah lulus sarjana nanti?

Bagi Anda para mahasiswa, pastikan Anda tidak berada diantara mereka.

KINI SAATNYA BERTINDAK!

Untuk para Mahasiswa, mari luangkan waktu untuk ikut dalam program EQM GOES TO CAMPUS. Sebuah program yang luar biasa yang dibawakan secara FUN dan SERU serta APLIKATIF!
Peserta akan mendapatkan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan dan inspiratif yang menggabungkan metode pembelajaran in-class, game interaktif, refleksi, dan latihan. Semuanya ini ditanamkan dalam diri anak Anda sehingga mereka bisa menjadi Mahasiswa yang fleksible, tangguh dan luar biasa!

Program EQM Goes to Campus ini dipandu langsung oleh para Master Trainer EQ berpengalaman Anthony Dio Martin, Max Sandy, Gideon Surya, dan Dian M.L. Riupassa.

MENGAPA PERLU MENGIKUTI TRAINING INI? 

1. Menyiapkan diri Anda menghadapi kebutuhan karakter setelah Anda lulus sarjana nanti. 
2. Membantu Anda mengelola emosi Anda dalam interaksi setiap hari (menghadapi stres, masalah kerja, masalah dengan pacar, problem studi, dll). 
3. Memberikan Anda cara efektif untuk tidak menjadi mahasiswa bermental tempe tapi justru bisa tetap bersemangat saat menghadapi situasi yang tidak menyenangkan seperti saat mendapatkan nilai jelek, dapat dosen yang tidak Anda sukai, ataupun menghadapi teman-teman kampus yang tidak menyenangkan. 
4. Melatih kompetensi-kompetensi EQ yang sangat dibutuhkan baik dalam pergaulan saat ini maupun ketika Anda sudah bekerja nanti.

DAPATKAN MANFAAT DAHSYAT!

1. Mendapatkan skor serta umpan balik langsung terkait dengan 4 Kompetensi Utama Kecerdasan Emosional dengan test EQ Appraisal Talentsmart, salah satu tes EQ tepopuler di dunia saat ini
2. Mendapatkan test mengenai kondisi Stamina Level Anda yang menunjukkan kemampuan pengelolaan emosi Anda selama ini
3. Mendapatkan pengetahuan komprehensif tentang emosi (Emotional Knowledge) untuk pengembangan diri dan kemampuan interpersonal yang lebih optimal
4. Belajar dalam suasana fun dan inspiratif, melewati 4 jurus kematangan emosi: Emotional Awareness, Emotional Acceptance, Emotional Affection, dan Emotional Affirmation.
5. Melatih untuk mengenali dan mendeteksi emosi pribadi yang berguna bagi proses pembentukan kepercayaan dan harga diri yang positif.
6. Belajar mengenali dinamika emosi orang lain serta strategi mengelola interaksi interpersonal.
7. Mendapatkan alat biodot untuk indikator level stress dan mengukur koherensi mind-body dari Hearth Math Institute.
8. Mendapatkan tips-tips dan langkah praktis lain terkait pengelolaan emosi: tips mengubah emosi dalam 1 menit, tips afirmasi diri, tips marah yang konstruktif, tips mengaitkan emosi dengan goal setting, tips emotional problem solving, tips rational-emotive self counseling, tips emotional empati WAKAT, menggali Emotional Hot Button, membaca kebutuhan emosi terselubung, dan masih banyak lainnya.
9. Berkesempatan untuk melakukan konseling secara pribadi dengan konselor berpengalaman.
10. Pembelajaran bukan hanya terpusat pada dua hari workshop saja, peserta akan terus mendapatkan sesi-sesi follow up di waktu-waktu selanjutnya dalam acara gathering alumni EQ Youth yang diselenggarakan secara rutin.

DAN MASIH BANYAK LAGI MANFAAT-MANFAAT LAINNYA!

INILAH 'MEGA BONUS KAMI' YANG MEMBUAT INVESTASI ANDA BEGITU BERHARGA!

• Materi handout lengkap
• CD Emotional Anthony Dio Martin
• Hasil assessment diri dengan Personality Analysis System yang memuat Stamina Level Emosi
• Test EQ dengan tools terbaru dari Talent Smart 2.0 plus tips untuk pengembangan EQ bagi setiap peserta (new)
• Test emotional stress level dengan peralatan Biodot
• Action Plan: from Workshop to Workplace untuk aplikasi EQ sehari-hari (new)
• Kalender aplikasi Tantangan 49 Hari: Road Map to be Emotionally Intelligent

Program ini akan dilaksanakan pada:

Tanggal     : 19 – 20 Juli 2013

Tempat      : Apartment The Boulevard

Waktu        : 08.00 – 18.00

INVESTASI                                           : Rp. 800.000,-

Early Bird (Lunas s/d 5 Juli)            : Rp. 650.000,- (Super Murah)

TUNGGU APALAGI?

AYO, SEGERA HUBUNGI HR EXCELLENCY DI NOMOR:
(021) 3862521 ATAU (021) 3518505

www.hrexcellency.com

Read More

4 Alasan Saya Menulis di Blog

Terus terang, saya bukanlah orang yang sangat rajin menulis di blog. Tetapi, satu-satunya media (atau mungkin ada yang lain tetapi saya tidak mengenalnya) yang memungkinkan orang lain membaca insight pribadi seseorang, adalah blog.  Masalahnya, selama ini saya sering menulis insight-insight pribadi di buku catatan pribadi. Bukan diary! Dulu, saya memiliki buku diary tetapi, dengan berjalannya waktu, dan karena alasan ketiadaan waktu, tidak ada diary yang sempat ditulis lagi. Sekarang catatan pribadi saya berupa kalimat-kalimat intisari dari perenungan dari kejadian-kejadian penting dalam hidup saya. Banyak diantaranya yang sangat pribadi, sehingga menjadi kenangan yang sangat personal tatkala dibaca di waktu-waktu yang akan datang. Buktinya, setiap akhir tahun, biasanya saya membaca kembali catatan-catatan saya sendiri dan terkadang, saya menertawakan, bingung, heran bahkan ada  pula yang berwujud rasa bahagia atas apa yang saya tulis tersebut. Eh, malah kadang ada juga yang membuat kagum (memang jadinya kedengaran narsis ya?) atas apa yang saya pernah tulis tersebut.

No Time For Diary?

Saya sebenarnya percaya, “Selama kita memang ada niat, maka selalu akan ada waktu”. Saya punya beberapa teman yang tetap menulis diary, meski cowok. Saya salut konsistensi mereka untuk menulis. Juga dengan konsitensi teman-teman yang menulis via BB ataupun di milis. Tapi, saya sendiri tidak terlalu menyarankan orang harus menulis diary dan harus tiap hari. Tetapi, yang penting, menurut saya, apa yang kita pelajari dalam kehidupan ini, terlalu sayang untuk dilewatkan. Makanya, ada baiknya dicatat. Atau, dengan kata lain, INSIGHT KEHIDUPAN itulah, yang penting untuk didokumentasikan. Makanya, biasanya sebelum tidur, di depan komputer saya akan bertanya pada diri saya sendiri, “Apa yang aku pelajari hari ini?”. Biasanya, saya kemudian merangkumkan apa yang saya pelajari sepanjang hari itu dalam sebuah kalimat. Kalimat-kalimat ini pula yang kadang saya tuliskan di FB ataupun di twitter saya (@anthony_dmartin). Jadi, bagi Anda yang merasa kesulitan menulis diary, saya menyarankan, paling tidak luangkan waktu untuk menuliskan kesimpulan hidup Anda. Itu akan menjadi kenangan tersendiri.Lagipula, juga akan menarik tatkala dibaca kembali di beberapa tahun mendatang, dalam hidupmu.

Mengapa di Blog?

Dari dulu, sebenarnya saya ingin memanfaatkan blog untuk menuliskan buah-bukan inspirasi, insight dan pemikiran saya di blog personal ini. Karena sejujurnya, ada bebarapa manfaat dari menulis di blog ini:

Pertama, blog tidak mungkin diedit ataupun disensor oleh pihak lain. Semua pemikiran kita, bisa kita muat sebebas-bebasnya dan kitalah yang mempertanggungjawabkan isinya. Jadi, inilah forum kebebasan berpendapat bagi diri kita sendiri. Namun sekaligus, juga jadi ajang belajar bertanggungjawab dengan apa yang kita suarakan di blog Pribadi kita pula..

Kedua, blog sebenarnya ajang yang bagus bagi orang lain untuk mengenal diri kita secara Pribadi. Juga mengenal buah-buah pemikiran kita. Semakin membaca tulisan seseorang di blogny, Anda bisa semakin mengenal orang tersebut!

Ketiga, blog dari bagian dari sejarah kehidupan kita. Sebenarnya yang membuat kita menyejarah bukanlah blognya, tetapi tulisan yang kita buat. Makanya, saya selalu menyarankan orang untuk berlatih menulis baik artikel, termasuk buku (kalau memungkinkan). Sebab, ketika tubuh fana ini meninggalkan dunia, warisan pemikiran kita yang tertuang dalam tulisan-tulisan kita masih akan terus dibaca.

Keempat, yang jelas, blog pun bisa jadi ajang latihan menulis dan ajang menuangkan gagasan, ide secara sistematis. Pernahkah Anda bertemu dengan orang yang sulit menuangkan gagasannya secara sistematis? Saya pernah! Waktu itu, kejadiannya terjadi dengan salah satu mantan staff saya. Nah, salah satu treatment yang saya berikan kepadanya adalah memintanya untuk latihan “report writing” alias menulis (saat itu belum ada blog!). Alasanku sederhana, orang yang tidak mengalami kesulitan untuk menuangkan gagasannya secara tertulis, biasanya juga tidak akan pula mengalami kesulitan untuk berbicara dengan sistematis.

Bahayanya Blog Pribadi

Tentu saja, menulis secara Pribadi di blog, bukannya tanpa bahaya. Salah satu bahaya yang paling jelas adalah terekspos-nya diri Anda. Semua buah pikiran hingga kepribadian Anda akan tercermin di blog. Dan oleh karena itu, Anda akan menjadi bahan persepsi bagi orang lain yang membacanya. Aka nada yang suka, ada pulan yang mungkin tidak setuju ataupun tidak suka. Itulah risikonya! Saya masih ingat seorang HR di perusahaan yang batal merekrut seseorang gara-gara ia membaca blog orang tersebut, yang isinya cukup kontroversial. So, hati-hati pula dengan isi blog Anda.

Karena itulah, memang sih di blog tidak akan ada yang melakukan “sensor” atas tulisan Anda. Tetapi, Anda sendiri perlu jadi tukang sensor (self censorship). Pikirkanlah satu pertanyaan penting sebelum Anda mempostingkan tulisan Anda:

“Apakah apa yang saya tuliskan ini akan membuat saya dipersepsi secara salah, ataukah membuat orang jadi salah persepsi, yang ujung-ujungnya merugikan diri saya dan orang lain“

Point Terakhir

Sebenarnya, dan inilah poin terakhir saya, tulisan ini sendiri adalah cara saya untuk memotivasi diri buat lebih sering dan lebih mau meluangkan waktu menulis di blog. Masalahnya, sejak blog ini dibuat oleh salah satu rekan di kantor, saya belum terlalu rajin untuk menggunakannya sebagai media untuk menuangkan gagasan Pribadi saya.  Dan justru itulah pula poin saya, terkadang saya sendiri menggunakan proses penulisan sebagai media untuk memotivasi dan mendorong diri saya sendiri. Tatkala menulis, saya seringkali memberdayakan “super ego” (bagian diri saya yang ideal) untuk menasihati dan memberikan dorongan atas diri saya. Itu pula, salah satu cara saya memotivasi diri saya sendiri! So, ayo kita sama-sama “menginspirasi” dan “menyejarah” melalui blog yang kita tuliskan!

Read More